Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNM Sabet 2 Penghargaan dalam Bisnis Indonesia Top BUMN Award

PNM sabet 2 penghargaan dalam Bisnis Indonesia Top BUMN Award. Penghargaan ini sekaligus sebagai apresiasi peningkatan kinerja perusahaan.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Jakarta, Senin (27/6). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati beraktivitas di kantor PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Jakarta, Senin (27/6). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyabet 2 penghargaan Bisnis Indonesia Top BUMN Award yang diselenggarakan pada Selasa (13/12/2022). Melalui penghargaan ini, PNM berkomitmen untuk terus meningkatkan usahanya ke depan.

Direktur Utama Permodalan Nasional Madani Arief Mulyadi mengatakan, perolehan penghargaan ini menandakan bahwa upaya yang dilakukan perusahaan sejauh ini sudah sesuai dengan target dan memberikan hasil yang cukup baik terhadap kinerja PNM.

“Penghargaan ini merupakan salah satu vitamin buat kami, apa yang kami lakukan sejauh ini sudah on the track dan memberikan hasil. Pastinya penghargaan ini akan memberikan stimulus tambahan untuk kinerja PNM ke depan,” ujar Arief usai acara Bisnis Indonesia Top BUMN Award 2022, Selasa (13/12/2022).

Sebagai informasi, Permodalan Nasional Madani telah memperoleh 2 pengharagaan dari Bisnis Indonesia Top BUMN Award di Hotel JS Luwansa dengan kategori Top Korporasi BUMN Award 2022 dan Most Admired CEO: Who has Successfully Transformed in Enriching Ultra Microcredit Rights System.

Di sisi lain, PNM menjelang penutupan akhir tahun 2022 telah mencatatkan nasabah aktif sebanyak 13,4 juta, angka ini mengalami peningkatan sekitar 1,6 juta nasabah aktif dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya yang mencatatkan sebesar 11,8 juta nasabah aktif.

“Pertumbuhan nasabah aktif tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor salah satunya adalah masih banyaknya masyarakat dan para pelaku usaha ultra mikro maupun mikro yang membutuhkan pendanaan, kami akan berusaha untuk menjangkau kebutuhan ini,” ujar Arief.

Sejauh ini terdapat 64 juta pelaku usaha ultra mikro dan mikro, dari angka ini masih banyak yang belum mendapatkan dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan formasi. “Ini merupakan pekerjaan rumah kami, terlebih setelah kami digabung dengan holding ultra mikro, ada tujuan besar yang harus dicapai,” ujar Arief.

Adapun, penggabungan dengan holding ultra mikro tersebut juga untuk mempercepat akses terhadap pelayanan para pelaku usaha ultra mikro dan mikro yang belum mendapatkan pembiayaan, juga untuk meningkatkan aktifitas pemberdayaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper