Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IFG Cetak Laba Rp2,7 Triliun per September 2022

Begini kinerja Indonesia Financial Group (IFG), khususnya terkait perolehan laba hingga periode September 2022.
Pekerja melakukan pemasangan logo Indonesia Financial Group (IFG) di Jakarta, Selasa (11/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja melakukan pemasangan logo Indonesia Financial Group (IFG) di Jakarta, Selasa (11/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Financial Group (IFG) optimistis melanjutkan kinerja positif di tengah tantangan dengan menorehkan laba senilai Rp2,7 triliun sampai dengan akhir September 2022.

Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengungkapkan perolehan laba tersebut setara dengan 29 persen di atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) secara year-to-date (ytdIFG pada kuartal III/2022.

Robertus menuturkan bahwa kinerja positif tersebut merupakan hasil dari kolaborasi dan transformasi holding beserta anak perusahaan yang fokus pada penguatan lini bisnis, efisiensi operasional, tata kelola perusahaan yang prudent, akuntabel, dan berkelanjutan. Alhasil, berdampak pada pertumbuhan fundamental perusahaan yang lebih kuat, sehat dan berkelanjutan.

“Total pencapaian laba bersih tersebut berasal dari kontribusi pendapatan usaha perusahaan, terutama dari realisasi pendapatan underwriting yang tercatat mencapai Rp17,8 triliun atau 10 persen di atas RKAP ytd September 2022,” ujar Robertus dalam keterangan tertulis, Selasa (27/12/2022).

Robertus, yang pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) itu, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut dikarenakan pendapatan premi dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi pelaku UMKM dan pembayaran premi asuransi sektor korporasi, seperti dari perusahaan pelayaran, penerbangan, konstruksi, properti, offshore, dan asuransi kredit.

Dia merincikan pendapatan usaha yang berasal dari hasil investasi sebesar Rp2,9 triliun atau 3 persen di atas RKAP YTD September 2022. Hasil investasi tersebut tercapai karena perhitungan yang matang dan pemilihan produk investasi yang mampu mendatangkan imbal hasil yang baik.

“Kami optimistis langkah strategis yang dilakukan holding dan anak perusahaan sudah berada pada jalur yang tepat dan senantiasa kami tingkatkan. Kolaborasi yang solid akan menjadi dasar transformasi perusahaan demi menciptakan kinerja dengan fundamental yang kuat dan berkelanjutan, serta berkontribusi maksimal dalam memperkuat industri keuangan non-bank di Tanah Air,” tuturnya.

Adapun secara konsolidasi, total aset perusahaan hingga 30 September 2022 mencapai Rp139,3 triliun atau 1 persen di atas RKAP YTD September 2022. Kenaikan aset tersebut berasal dari piutang jasa penjaminan dan piutang premi yang terealisasi sebesar Rp14,5 triliun atau 73 persen di atas RKAP YTD September 2022, yang berdampak pada kenaikan imbal hasil yang diperoleh perusahaan.

Selain itu, pertumbuhan aset juga berasal dari piutang klaim reasuransi dan koasuransi sebesar Rp4,5 triliun atau 75 persen di atas RKAP YTD September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper