Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS pada awal perdagangan Kamis (26/1/2023), namun masih sanggup bertahan di bawah Rp15.000.
Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah tipis 0,08 persen atau 12,5 poin ke Rp14.977 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS juga terpantau melemah 0,04 persen ke 101,60.
Sejumlah mata uang di Asia juga terpantau melemah dengan menguatnya indeks dolar AS, di antaranya won Korea Selatan melemah 0,02 persen, yuan China melemah 0,25 persen, dan baht Thailand melemah 0,03 persen.
Sebelumnya, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Arga Samudro mengatakan penguatan rupiah belakangan ini akan kembali terbatas karena minim katalis positif.
“Selain libur panjang Tahun Baru Imlek di beberapa wilayah, minimnya katalis penggerak karena masih terbatasnya pengumuman data-data makro dan indikator bisnis yang penting membuat pergerakan harga di pasar finansial global berada di rentang yang terbatas,” ujarnya dalam riset, kemarin (25/1/2023).
Imbal hasil US Treasury 10 tahun cenderung flat di level 3,45 persen, hampir tidak merespon pengumuman data survey S&P Global Manuf indeks PMI yang masih bergelut di zona kontraksi untuk AS.
Baca Juga
Sementara itu, dari dalam negeri, rupiah terus mengalami penguatan menembus ke bawah Rp15.000 per dolar AS, didorong oleh sentiment pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama akibat dari ekspektasi bahwa The Fed akan mulai mengurangi agresitivitas pengetatan kebijakan moneternya pada FOMC meeting Februari nanti.
Lantas, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Kamis (26/1/2023)?