Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPSLB Bank IBK Indonesia (AGRS) Setuju Rights Issue Tahun Ini, Buat Apa?

Bank IBK Indonesia atau AGRS akan menerbitkan 13,81 miliar saham baru pada tahun ini.
Bank IBK Indonesia/Dokumen Bank IBK Indonesia
Bank IBK Indonesia/Dokumen Bank IBK Indonesia
Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) berencana menggelar aksi korporasi melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada tahun ini.

Perseroan mantap berencana melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V usai menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) hari ini, Rabu (8/2/2023).

Direktur Utama PT Bank IBK Indonesia Tbk, Chae Jae Young menyatakan, ”Dana rights issue akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan. Kami optimis dengan adanya peningkatan modal ini, struktur permodalan menjadi lebih baik sehingga Perseroan memiliki pendanaan yang cukup untuk menjalankan strategi usaha ke depannya yang kondisinya semakin menantang," katanya.

Lebih lanjut, perseroan akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 13,81 miliar (13.814.688.390) lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

"Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut bergantung pada keperluan dana Perseroan dan harga pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V," tambah manajemen AGRS.

Dengan penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas V maka saham yang dikeluarkan Perseroan sebelum Penawaran Umum Terbatas V dapat terdilusi paling banyak 33,32 persen.
 
Untuk diketahui, posisi modal inti IBK Bank Indonesia saat ini sebesar Rp4,1 triliun atau tumbuh sebesar 42 persen dari posisi modal inti sebelumnya sebesar Rp2,9 triliun pada akhir 2022 lalu.

Meskipun posisi modal inti sudah berada jauh di atas ketetapan minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Chae Jae Young menjelaskan bahwa rights issue dijalankan sejalan dengan target yang ditetapkan mencapai Rp5 triliun hingga 2024 mendatang.

"Target dari modal ini melalui rights issue, karena saat ini modal inti kita diposisi Rp4,1 triliun, dan kemudian di akhir tahun 2023 ada rencana top up untuk capital mencapai Rp1 triliun. Oleh karena itu, hingga 2024 core capital kami diprediksi mencapai Rp5 triliun," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper