Bisnis.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pertumbuhan dari sisi jumlah pengguna aplikasi Pegadaian Digital dengan angka mencapai 5,3 juta pengguna sepanjang 2022.
Jumlah pengguna tersebut meningkat 18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode Desember 2021 yang hanya mencapai 4,5 juta pengguna.
Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan pertumbuhan jumlah pengguna aplikasi Pegadaian Syariah Digital terpantau naik 6 persen yoy menjadi Rp589.000 dari sebelumnya 554.000 pengguna aplikasi Pegadaian Syariah Digital pada 2021.
Damar menyatakan pihaknya terus mendorong masyarakat untuk terus memanfaatkan aplikasi Pegadaian Digital dan Pegadaian Syariah Digital untuk bertransaksi.
“Dengan bertransaksi menggunakan aplikasi digital produk dan layanan Pegadaian dapat diakses kapan pun dan di manapun sepanjang tersedia jaringan internet. Transaksi juga lebih mudah, cepat aman, dan akurat,” kata Damar dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2023).
Damar menyampaikan bahwa Pegadaian terus berupaya mengembangkan fitur layanan digital. Adapun pada tahun ini, Pegadaian memiliki fitur baru yang dinamakan Rencana Emas.
Menurutnya, fitur ini akan membantu nasabah untuk dapat memproyeksikan masa depan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
“Dengan fitur ini kami berharap semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan investasi atau menabung emas, serta tidak merasa terbebani ketika ingin menyisihkan pendapatan mereka,” ujarnya.
Di samping itu, lulusan S3 dengan Program Doktor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu juga menuturkan jumlah nasabah Pegadaian sampai 31 Desember 2022 tercatat naik 11,11 persen. Pada 31 Desember 2021 jumlah yang dilayani sebanyak 19,67 juta orang, sedangkan 31 Desember 2022 naik menjadi 21,86 juta orang.
Untuk rencana ke depan, Damar menyampaikan Pegadaian akan mengembangkan ekosistem emas dengan layanan bullion services, di mana masyarakat dapat berinvestasi hingga menabung emas di Pegadaian.
“Kami melihat kesadaran masyarakat untuk berinvestasi maupun menabung emas semakin tinggi. Oleh karena itu, sebagai institusi yang mempunyai rekam jejak panjang dalam bisnis emas, perusahaan berkomitmen untuk membantu masyarakat agar semakin kuat ketahanan ekonominya dengan melakukan investasi atau menabung emas,” pungkasnya.
Sepanjang 2022, Pegadaian membukukan laba bersih sebesar Rp3,2 triliun. Jika dibandingkan dengan perolehan laba pada posisi 2021, laba tersebut tumbuh 35,9 persen yoy dari Rp2,43 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha mengatakan bahwa penyebab tumbuhnya laba Pegadaian didukung oleh peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya perusahaan sepanjang 2022.
“Di mana terdapat pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 4,5 persen dan efisiensi biaya usaha -4,0 persen, sehingga rasio BOPO [beban operasional terhadap pendapatan operasional] terjaga sebesar 71,2 persen persen di bawah realisasi 2021 sebesar 77,5 persen,” kata Ferdian kepada Bisnis, Jumat (10/2/2023).
Ferdian menjelaskan salah satu hal yang mendukung efisiensi biaya Pegadaian, yaitu berasal rata-rata biaya dana (cost of fund/CoF) yang terjaga pada posisi 4,8 persen, atau di bawah asumsi rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 6,5 persen. Alhasil, lanjut Ferdian, hal tersebut telah memberikan efisiensi terhadap biaya bunga.