Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Kredit Bank dari Nasabah Korporasi Melambat pada Awal Tahun

Survei Bank Indonesia menunjukkan kebutuhan pembiayaan perbankan dari korporasi Januari 2023 melambat jika dibandingkan dengan Desember 2022. Ini sebabnya
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan pembiayaan perbankan dari nasabah korporasi tercatat melambat pada Januari 2023. Hal ini seiring penurunan kegiatan operasional korporasi akibat lemahnya permintaan domestik dan ekspor.

Berdasarkan data dari Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI), kebutuhan pembiayaan korporasi Januari 2023 tercatat tumbuh positif, tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 12,1 persen. Namun, pertumbuhannya melambat jika dibandingkan dengan Desember 2022 dengan SBT 21,5 persen.

Berdasarkan sektornya, permintaan pembiayaan korporasi untuk sektor reparasi mobil dan motor mengalami penurunan dengan nilai SBT minus 1,3 persen. Padahal, per Desember 2022, SBT sektor ini masih tumbuh 0,9 persen.

Kemudian, sektor pertanian mengalami pelambatan, tercermin dari SBT pada Januari 2023 yang hanya tumbuh 2,5 persen, dibandingkan Desember 2022 yang tumbuh 4,6 persen.

Begitu juga dengan sektor perdagangan yang melambat tercermin dari posisi SBT pada Januari 2023 di level 1,3 persen, dibandingkan Desember 2022 3,1 persen.

Peningkatan permintaan hanya terjadi di sektor informasi dan komunikasi (infokom) yang naik dari SBT 0,7 persen pada Desember 2022 menjadi SBT 1,2 persen pada Januari 2023.

"Pelambatan permintaan ini terjadi seiring dengan penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik maupun ekspor," tulis laporan BI pada Sabtu (18/2/2023).

Sementara itu, korporasi memenuhi kebutuhan pembiayaannya pada Januari 2023 mayoritas berasal dari dana sendiri. Hanya sedikit korporasi yang memenuhi kebutuhan pembiayaannya melalui penambahan kredit baru dari perbankan.

Dalam survei BI itu dilaporkan juga bahwa kebutuhan pembiayaan korporasi 3 bulan yang akan datang akan terakselerasi dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan kebutuhan pembiayaan ini terutama berasal dari sektor industri pengolahan, konstruksi, dan pertanian.

Pembiayaan pada periode 3 bulan ke depan akan terakselerasi seiring dengan adanya peningkatan aktivitas operasional perusahaan, pembayaran kewajiban jatuh tempo yang tidak bisa di-rollover, pemulihan permintaan domestik, dan investasi.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa kredit perbankan pada Januari 2023 tumbuh 10,53 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan itu melambat jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang mencapai 11,53 persen yoy.

Ia mengatakan bahwa perlambatan pertumbuhan kredit perbankan pada awal tahun merupakan hal yang wajar. "Ini pola musiman awal tahun," katanya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (16/2/2023).

Namun, BI masih memproyeksikan penyaluran kredit pembiayaan oleh industri perbankan akan tetap optimal pada 2023. Adapun, BI meramal pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2023 akan tumbuh pada kisaran 10 hingga 12 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper