Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life mengincar laba Rp155,5 miliar tahun ini, tumbuh 7,2% dari realisasi tahun lalu, di tengah pengalihan polis nasabah eks Jiwasraya ke anak perusahaan holding BUMN asuransi dan penjaminan itu.
IFG Life tahun lalu mengantongi laba Rp145,1 miliar sejalan dengan perolehan pendapatan premi Rp1,2 triliun (unaudited). Adapun, tahun ini pendapatan premi ditargetkan melesat 41,7% menjadi Rp1,7 triliun.
Direktur Utama IFG Life Harjanto Tanuwidjaja mengatakan target pertumbuhan laba dipasang hanya satu digit karena perusahaan masih berkonsentrasi pada migrasi polis Jiwasraya.
“Kami masih sibuk dengan pengalihan [polis Jiwasraya], dan yang sudah dialihkan itu kan harus diservis. Itu adalah pembayaran-pembayaran [klaim],” katanya, Selasa (21/2/2023).
Sejak Desember 2021, IFG Life telah membayar klaim Rp5,9 triliun kepada pemegang polis Jiwasraya yang sudah beralih ke IFG Life. Jumlah itu terdiri atas klaim polis korporasi Rp2,3 triliun dan klaim polis ritel Rp3,4 triliun.
Sejauh ini polis yang telah diterima IFG Life dari Jiwasraya terdiri atas 1.168 polis korporasi dan 156.144 polis ritel. Adapun, liabilitas (kewajiban) atas polis yang diterima sebesar Rp14,1 triliun untuk polis korporasi dan Rp16,8 triliun untuk polis ritel. Dengan demikian, total kewajiban atas polis yang sudah diterima IFG Life Rp30,9 triliun.
IFG Life menargetkan pengalihan polis Jiwasraya ke IFG Life tahun ini rampung alias 100% tahun ini, sesuai angka yang disetujui Otoritas Jasa Keuangan. Angka itu setara Rp34 triliun.
Harjanto menambahkan, mengembangkan produk asuransi yang murni berbasis proteksi merupakan fokus utama yang akan dilakukan oleh perseroan ke depan. IFG Life sedang melakukan sinergi dan kolaborasi secara intens dengan berbagai BUMN dan perusahan lainnya, a.l. BTN, Pos Indonesia, Sarinah, Angkasa Pura II, Mandiri, LinkAja, dan Yokke.
“Kerja sama yang IFG Life jalin merupakan bagian dari komitmen IFG Life sebagai perusahaan asuransi yang memberikan proteksi di setiap tahapan kehidupan nasabah dan masyarakat,” ujar Harjanto.