Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didemo Nasabah, Bos Bumiputera: Tak Bisa Puaskan Semua Pihak

Bos AJB Bumiputera 1912 angkat bicara soal masih adanya nasabah yang berdemonstrasi untuk meminta hak-haknya.
Direktur Utama AJB Bumiputera Irvandi Gustari memberikan pemaparan saat media visit Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (1/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Direktur Utama AJB Bumiputera Irvandi Gustari memberikan pemaparan saat media visit Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (1/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA— Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 melaporkan sudah ada 20.000 pemegang polis yang menandatangani persetujuan Penurunan Nilai Manfaat (PNM) per hari ini, Rabu (1/3/2023).

PNM merupakan kebijakan yang diambil perusahaan dalam Rencana Penyehatan Keuangan (RPK). 

Kendati demikian, masih ada nasabah yang tak setuju dengan penurunan nilai klaim tersebut. Mereka meminta klaim tetap dibayarkan 100 persen. 

Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 Irvandi Gustari pun menanggapi bahwa pihaknya tidak dapat memuaskan semua pihak. 

“Yang namanya kami bijak itu tidak bisa memuaskan semua pihak, masih dalam kondisi penyelamatan. Kami sedang berusaha menghidupkan pasti tidak semua langsung lari, orang kemarin mati kok,” kata Irvandi saat berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023). 

Irvandi menjelaskan PNM dilakukan untuk penyelamatan perusahaan dan para pemegang polis masih mendapatkan klaimnya.

Pasalnya apabila tidak ada pemotongan nilai klaim maka penyehatan perusahaan akan berangsur lama. 

Hal tersebut juga berakibat pada nasib perusahaan dan para pemegang polis. Dia pun mengklaim bahwa upaya yang kini dilakukan merupakan yang paling terbaik dan bijak. 

“Semua perusahaan yang sehat saja belum tentu bisa memuaskan semua orang,” imbuhnya. 

Irvandi mengatakan pihaknya juga telah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pada pemegang polis.

Termasuk apabila rencana penyehatan tak kunjung dilakukan akan berakibat pada perusahaan ditutup. 

“Kalah perusahaan ditutup aset kita cuma Rp10 triliun, [nasabah] menerima sepertiga paling banyak. Tapi itu tidak mungkin sepertiga, karena ada kewajiban lain,” ungkap Irvandi. 

Sebelumnya, sejumlah nasabah yang tergabung dalam Tim Biru Nasabah Asuransi Bumiputera menggelar aksi di Gedung Wisma Bumiputera, Jakarta Selatan, pada Selasa (28/2/2023).

Mereka melakukan aksi mengumpulkan koin dan menyerukan dua tuntutan dalam agenda tersebut. 

Adapun, tuntutannya yakni menolak keras kebijakan Penurunan Nilai Manfaat (PNM) klaim dalam Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) perusahaan.

Selain itu, mereka juga menuntut pencairan klaim polis untuk segera dibayarkan penuh (100 persen) sesuai nilai yang tertera dalam perjanjian kontrak polis.

“Kami berharap, aksi ini dapat mengetuk hati nurani para pemangku jabatan di AJB Bumiputera 1912 dan OJK [Otoritas Jasa Keuangan] agar kebijakan ini dapat ditinjau kembali, karena sangat merugikan para pemegang polis, bahkan dapat dibatalkan, sehingga klaim polis dapat dicairkan penuh 100 persen,” tulis Tim Biru Nasabah Bumiputera dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (28/2/2023). 

Tim menyebut para pemegang polis telah menjadi korban dalam kebijakan tersebut.

Pasalnya mereka harus menelan pil pahit karena AJB Bumiputera 1912 memotong klaim polis para nasabah dengan nilai yang menurutnya tidak masuk akal sebesar 50 persen. 

PNM tersebut berlaku untuk seluruh polis asuransi jiwa perorangan dan asuransi jiwa kumpulan. 

“Dilihat dari perspektif mana pun, PNM klaim ini jelas dan nyata merugikan para pemegang polis yang sudah bertahun-tahun berjuang tanpa henti untuk menagih polis mereka agar segera cair. Dan saat ini AJB Bumiputera 1912 dengan arogannya memutuskan untuk memangkas hingga 50 persen polis para nasabah,” papar Tim Biru Nasabah Bumiputera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper