Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Modal Asing Rp1,38 Triliun Keluar dari RI Pekan Pertama Maret 2023

Jumlah tersebut terdiri atas aliran modal keluar dari pasar SBN Rp4,67 triliun dan modal asing masuk ke pasar saham sebesar Rp3,29 triliun.
Maria Elena
Maria Elena - Bisnis.com 04 Maret 2023  |  15:58 WIB
Modal Asing Rp1,38 Triliun Keluar dari RI Pekan Pertama Maret 2023
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI - Himawan L Nugraha. \r\n

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan terjadi capital outflow atau aliran modal keluar sebesar Rp1,38 triliun pada pekan pertama Maret 2023.

“Berdasarkan data transaksi 27 Februari hingga 2 Maret 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,38 triliun,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi dalam keterangan resmi, Jumat (3/3/2023).

Fadjar menjelaskan, jumlah tersebut terdiri atas aliran modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp4,67 triliun.

Sementara itu, pada periode yang sama tercatat sebesar Rp3,29 triliun modal asing masuk ke pasar saham.

Sejalan dengan itu, BI mencatat premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun turun ke 89,96 bps per 2 Maret 2023, dari 95,31 bps per 24 Februari 2023.

Tingkat imbal hasil SBN 10 tahun pada Jumat pagi (3/3) tercatat naik ke level 6,99 persen, dari 6,93 persen pada hari sebelumnya, Kamis (2/3).

Pada Jumat pagi (3/3), nilai tukar rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.280 per dolar Amerika Serikat (AS), dari level (bid) Rp15.275 per dolar AS pada Kamis

Adapun, sepanjang 2023, berdasarkan data setelmen hingga 2 Maret 2023, NI mencatat aliran modal asing ke pasar SBN mencapai Rp38,41 triliun dan Rp30 miliar di pasar saham.

Fadjar mengatakan, BI ke depan akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

modal asing sbn investor asing Rupiah Bank Indonesia
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top