Bisnis.com, JAKARTA – Bank indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia mencapai Rp4,62 triliun pada pekan ketiga Februari 2023.
"Berdasarkan data transaksi 13-16 Februari 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp4,62 triliun," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Sabtu (18/2/2023).
Jumlah aliran keluarnya modal asing itu masing-masing berasal dari surat berharga negara (SBN) sebesar Rp3,52 triliun dan dari pasar saham Rp1,10 triliun.
BI mencatat sepanjang 2023 atau sejak 1 Januari hingga 16 Februari 2023 aliran modal asing yang keluar dari SBN sebesar Rp45,4 triliun. Kemudian, aliran modal asing yang keluar dari pasar saham sebesar Rp1,37 triliun.
Selain itu, BI mencatat premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun turun dari level 89,30 basis poin (bps) per 10 Februari 2023 menjadi 88,73 bps per 16 Februari 2023.
Kemudian, BI melaporkan imbal hasil atau yield SBN 10 tahun pada Jumat (17/2/2023) turun ke level 6,70 persen.
Sementara itu, rupiah dibuka di level (bid) Rp15.170 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat pagi (17/2/2023), melemah dibandingkan penutupan pada Kamis (16/2/2023) di level (bid) Rp15.153 per dolar AS.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Erwin.