Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Februari 2023 Mulai Ngegas

Kenaikan penyaluran kredit baru diperkirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan seluruh jenis kredit.
Dionisio Damara
Dionisio Damara - Bisnis.com 17 Maret 2023  |  18:36 WIB
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Februari 2023 Mulai Ngegas
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Survei Bank Indonesia (BI) menyebutkan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Februari 2023 terindikasi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan indikasi kenaikan tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Februari 2023 yang tercatat positif sebesar 66,7 persen, berbalik dari SBT bulan sebelumnya minus 7,2 persen

“Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (17/3/2023).

Dia juga menyatakan bahwa berdasarkan jenis penggunaannya, penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada seluruh jenis kredit.

Sementara itu, berdasarkan kelompok bank, kenaikan penyaluran kredit baru diperkirakan terjadi pada seluruh kategori bank, mulai dari bank umum, bank umum swasta, hingga bank pembangunan daerah (BPD).

Survei bank sentral memperkirakan penyaluran kredit baru akan terus meningkat sampai dengan Maret 2023, terindikasi dari nilai SBT sebesar 78,9 persen. Kenaikan ini juga diproyeksi terjadi pada seluruh kategori bank dan seluruh jenis penggunaan.

Erwin menyampaikan sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit baru oleh perbankan, permintaan pembiayaan korporasi pada Februari 2023 juga terindikasi tumbuh positif dengan SBT sebesar 9,4 persen.

“Mayoritas pembiayaan terutama bersumber dari dana sendiri, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan pinjaman/utang dari perusahaan induk,” tuturnya.

Selain itu, kebutuhan pembiayaan korporasi terhadap kredit baru dari perbankan dalam negeri juga terindikasi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil pada Februari 2023. Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa kredit multiguna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan.

Adapun, sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kredit penyaluran kredit kredit perbankan Bank Indonesia perbankan
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top