Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Tahan BI7DRR Lagi, Bunga Kredit dan Deposito Bank Mulai Turun

Keputusan BI untuk kembali menahan bunga acuan BI7DRR berdampak pada suku bunga kredit dan deposito perbankan.
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tertahan empat kali secara beruntun sejak awal tahun ini. Suku bunga kredit dan deposito bank pun mulai menurun.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 24-25 Mei 2023, BI memutuskan untuk menahan kembali suku bunga acuan di level 5,75 persen. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,75 persen ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi inti tetap terkendali 3,0±1 persen pada sisa 2023.

"Berdasarkan hasil assessment, RDG BI pada 24 dan 25 Mei 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75 persen," katanya dalam RDG BI Kamis (25/5/2023).

Keputusan tersebut menjadi yang keempat kalinya dikeluarkan BI sejak awal tahun ini, sedangkan sejak pertengahan tahun lalu hingga awal tahun ini, suku bunga acuan BI telah mengalami tren peningkatan.

Sejalan dengan tertahannya suku bunga acuan BI, suku bunga kredit dan deposito perbankan pun mulai menurun. Tercatat, suku bunga deposito 1 bulan pada April 2023 mencapai 4,09 persen, menurun dibandingkan dengan suku bunga deposito 1 bulan pada Maret 2023 sebesar 4,1 persen. 

Sementara itu, suku bunga kredit pada April 2023 mencapai 9,37 persen, turun dibandingkan suku bunga kredit pada Maret 2023 sebesar 9,38 persen.

Sebelumnya, suku bunga acuan BI juga diperkirakan akan mengalami tren penurunan pada akhir 2023. Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman memproyeksikan tren penurunan suku bunga acuan BI itu akan terjadi secara bertahap sebanyak tiga kali pada semester II/2023 dengan masing-masing penurunan sebesar 25 basis poin (bps).

Salah satu faktor yang mempengaruhi tren penurunan suku bunga acuan BI adalah proyeksi terhentinya tren kenaikan suku bunga acuan dari The Federal Reserve (The Fed) seiring pelambatan inflasi. 

Kemudian, tren penurunan suku bunga acuan BI didorong oleh outlook neraca pembayaran Indonesia yang akan lebih baik daripada tahun lalu. Ada juga perbaikan di sisi neraca arus modal terutama di arus modal portofolio ke Indonesia.

Head of Macroeconomic & Financial Market Research PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Dian Ayu Yustina juga mengatakan pasar memperkirakan mulai ada penurunan suku bunga acuan The Fed pada akhir 2023. Ini kemudian akan mendorong penurunan suku bunga acuan BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper