Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat menerapkan strategi kredit back to back untuk mendapatkan pinjaman modal kerja atau investasi dengan bunga murah.
"[Strateginya] dengan menempatkan semakin banyak saldo [tabungan]. Bunganya bisa 9,95 persen," kata Prasetya Sayekti, Regional CEO Kantor Wilayah BRI Jakarta 2 di Kramat Jati, pekan lalu (23/5/2023).
Penempatan saldo tabungan untuk mengambil pinjaman di dunia perbangkan dikenal dengan nama kredit back to back. Model bisnisnya, tabungan dijadikan jaminan untuk pinjaman. Produk tabungan yang digunakan relatif longgar, yakni bisa tabungan reguler, deposito, maupun deposito berjangka.
Dengan model jaminan tabungan ini, pelaku usaha dapat keuntungan berganda. Selain bunga tabungan yang kompetitif, juga dapat menekan bunga pinjaman.
Prasetya menyebutkan, plafon pinjaman yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Termasuk pemenuhan syarat jaminan. Jangka waktu kredit sendiri dapat dimaksimalkan hingga 15 tahun atau usia debitur saat jatuh tempo kredit maksimal 75 tahun.
Garap Revitalisasi Pasar Induk
Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kramat Jati Asep Suhendra dalam kesempatan yang sama juga menyebutkan pihaknya juga memfasilitasi pedagang di Pasar Induk Kramat Jati untuk melakukan revitalisasi kios yang ada.
Dari 2.188 loss di pasar induk, pihaknya telah menyetujui pemberian kredit investasi kepada 200 unit. "Pinjaman per loss Rp289 juta," katanya.
Meski mengucurkan kredit revitalisasi, dia menyebutkan BRI bukan pemilik proyek. Pemberian kredit merupakan permohonan pribadi dari pedagang.
Asep juga menyebutkan, pihaknya juga siap menyediakan dukungan lainnya bagi para pedagang seperti keinginan untuk berinvestasi. "Kami ada produk dinamis, plafonnya tidak terbatas. Sesuai kebutuhan nasabah," katanya.