Bisnis.com, JAKARTA - Layanan keuangan yang terdigitalisasi telah membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk naik kelas lebih cepat.
Sugiarto (39), pedagang bakso merek dagang Om Jawir di kawasan MM2100, Cikarang menuturkan pembayaran menggunakan QR memudahkan pengelolaan keuangan.
Menurutnya, saat ini semakin banyak pekerja yang menjadi pelanggan baksonya menggunakan QR Code. Sumber uangnya dari beda-beda bang. Namun karena saat ini layanan QRIS bisa menerima pembayaran lintas aplikasi, membuat transaksi menjadi lebih mudah.
"Sekarang masih transisi manual dan digital," katanya di sela Bazar UMKM Brilian, Sabtu (17/6/2023).
Menurut Sugiarto yang memulai usaha bakso sejak lajang dan belajar dari orang tuanya itu, baru 30 persen pelanggan yang menggunakan QRIS. Sedangkan 70 persen lainnya masih menggunakan pembayaran tunai.
"Ada juga non tunai dari pembayaran dari pesanan online," katanya.
Menurutnya, penggunaan pembayaran secara online baik transfer maupun menggunakan QRIS menjadi sebuah keniscayaan bagi pelaku usaha. "Selain memudahkan, permintaannya semakin banyak," katanya.
Memudahkan Melakukan Pinjaman
Dia juga menyebutkan dengan mengadopsi layanan seperti QRIS, pendapatan usaha juga menjadi lebih mudah dipantau.
Keuntungan lainnya, pengajuan pinjaman menjadi lebih mudah karena omset usaha sudah dapat dipantau oleh bank.
Dia menyebutkan saat ini telah dua kali mengajukan pinjaman KUR. Pada pinjaman pertama Rp30 juta, dirinya gunakan untuk kebutuhan usaha. Pada pinjaman kedua sebesar Rp50 juga digunakan untuk membangun kontrakan sehingga memberi penghasilan tambahan.
Acep Mardiat, Manajer Bisnis Mikro BRI Kantor Cabang Cikarang menuturkan pihaknya terus mendorong pelaku usaha untuk mengadopsi layanan keuangan digital. Apalagi BRI menyediakan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk naik kelas dengan mengadopsi digital.
"Kami tempatka mantri hingga level desa sehingga UMKM dapat berkonsultasi termasuk untuk pengajuan QRIS," katanya.