Bisnis.com, SINGAPURA — Aset jumbo yang ada di industri asuransi dapat menjadi sumber dana potensial untuk proyek-proyek berbasis environmental, social, and corporate governance atau ESG, seperti proyek energi terbarukan. Perlu sinergi pemerintah, industri asuransi, hingga aset manajemen untuk mendorong pemanfaatan dana jumbo tersebut.
Director, ESG Specialist Eastspring Investments Singapore Joanne Khew menjelaskan bahwa industri asuransi memiliki horizon yang sangat panjang dalam pengelolaan dananya, terutama asuransi jiwa. Porsi investasi jangka panjang mendominasi portofolio di industri asuransi.
Menurut Joanne, karakteristik itu sejalan dengan kebutuhan dana dari proyek-proyek ESG yang memang memiliki horizon jangka panjang. Oleh karena itu, menurutnya, aset di perusahaan-perusahaan asuransi sangat potensial untuk diinvestasikan di proyek-proyek ESG.
"Manajer investasi di industri asuransi mengambil pandangan yang sangat panjang [untuk investasi]. Tidak ada keselarasan yang lebih baik dari integrasi dengan ESG," ujar Joanne menjawab pertanyaan Bisnis dalam acara Catalysing Decarbonisation in Asia yang berlangsung di Singapura, dikutip pada Rabu (21/6/2023).
Proyek-proyek seperti energi terbarukan maupun yang berbasis sosial mungkin memang tidak langsung mendatangkan profit dalam waktu singkat. Namun, dia meyakini bahwa keberlanjutan proyek itu justru terjaga karena selaras dengan prinsip ESG.
Dia menyebut bahwa posisi Eastspring Investments dengan induk Prudential—perusahaan asuransi jiwa yang memiliki posisi kuat di pasar Asia—turut memengaruhi preferensi pengelolaan investasinya untuk berbasis ESG. Saat ini Eastpring mengelola dana hingga US$222 miliar.
Baca Juga
Bukan tanpa alasan, menurutnya proyek-proyek ESG memiliki kekuatan untuk membuat bisnisnya lebih berkelanjutan di masa depan. Dari sisi profitabilitas pun perusahaan yang menerapkan prinsip ESG bisa berjalan dengan baik sembari menekan dampak lingkungan.
Joanne menjelaskan bahwa definisi ESG sendiri terus mengalami perubahan dan perkembangan dengan sangat cepat. Ke depannya, proyek-proyek yang telah sesuai dengan prinsip ESG akan lebih menarik bagi manajer investasi, karena mereka mampu memenuhi komitmen sosial dan lingkungan juga menunjukkan kapabilitasnya dalam beradaptasi degan baik.
"Itu menjadi kunci untuk membawa [potensi dari] dana asuransi, serta dana yang dikelola manajer investasi ke tempat yang tepat di [proyek-proyek berbasis ESG] di Asia, di mana perubahan mungkin terjadi [dengan cepat]," katanya.