Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dikabarkan tengah menjajaki opsi strategis, termasuk potensi penjualan saham pada anak usaha asuransi jiwa yakni PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life).
Dilansir dari Reuters, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, BBCA sedang bekerja dengan seorang penasihat dalam upaya peninjauan strategi di BCA Life. Terdapat sejumlah opsi yang akan dijajaki, salah satunya mendirikan usaha patungan dengan mitra asing atau kemitraan bancassurance.
Pada kemitraan itu, perusahaan asuransi dapat menjual produk dan layanannya di cabang bank untuk jangka waktu tertentu.
Executive Vice President (EVP) Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan BCA saat ini tidak secara aktif menjajaki opsi-opsi investasi dari mitra strategis. "Meski demikian, pada prinsipnya BCA dan entitas anak senantiasa terbuka untuk menjalin kerja sama dengan mitra strategis," ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (22/6/2023).
Upaya tersebut dilakukan guna memperluas ekosistem pelayanan kepada nasabah, sekaligus untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
"BCA dan entitas anak juga senantiasa berkomitmen memberikan pelayanan berkualitas kepada kebutuhan nasabah yang beragam, termasuk BCA Life yang menyediakan solusi asuransi jiwa," tutur Hera.
Baca Juga
Ia mengatakan anak usaha BCA di segmen asuransi jiwa itu telah mampu mencatatkan kinerja yang solid serta basis nasabah yang terus bertumbuh.
Sepanjang kuartal I/2023, BCA Life telah mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp889 juta. Raihan tersebut melesat 106,36 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Capaian laba anak usaha BBCA ini didorong oleh pendapatan premi neto sebesar Rp329,53 miliar, meningkat 8,97 persen yoy.
Sementara itu, total aset yang dimiliki BCA Life tercatat tumbuh 22,85 persen yoy menjadi sebesar Rp2,7 triliun pada kuartal I/2023 dibandingkan sebelumnya yang senilai Rp2,2 triliun per kuartal I/2022.