Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) mengumumkan akan tetap melayani kebutuhan nasabah kredit usaha rakyat (KUR) dan BNI Wirausaha (BWU) selama momentum cuti bersama Hari Raya Iduladha 1444 H pada 28 hingga 30 Juni 2023.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan keputusan tersebut diambil untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan nasabah yang membutuhkan layanan tersebut selama periode libur dan cuti bersama.
"Kami menyadari pentingnya dukungan finansial dalam memajukan usaha. Oleh karena itu, BNI berkomitmen untuk tetap melayani nasabah yang membutuhkan akad KUR dan BWU selama libur dan cuti bersama Idul Adha. Kami ingin memberikan kemudahan dan kepercayaan kepada nasabah untuk mengembangkan bisnis mereka," jelas Okki dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/6/2023).
Seiring dengan hal tersebut, jadwal operasional terbatas di seluruh kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas BNI dimulai pukul 09.00 hingga 15.00 WST (Waktu Setempat).
Adapun, kegiatan operasional terbatas ini memungkinkan nasabah untuk melakukan beberapa transaksi terkait KUR dan BWU, termasuk pemrosesan pengajuan, penandatanganan akad kredit, dan transaksi lain yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
Lebih lanjut, selama periode libur dan cuti bersama Iduladha, BNI juga tetap menyediakan akses informasi melalui Kantor Cabang BNI terdekat, BNI Call 1500046, dan website resmi BNI di www.bni.co.id.
"BNI senantiasa berkomitmen untuk memberikan solusi perbankan yang inovatif dan terpercaya kepada nasabahnya. Dengan berbagai produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar, BNI terus berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kesuksesan para pelaku usaha di berbagai sektor," pungkas Okki.
Adapun sepanjang 2023, pagu penyaluran KUR yang diberikan pada BNI ditetapkan sebesar Rp36,5 triliun, sedangkan hingga 19 Juni 2023 portofolio KUR BBNI tercatat sebesar Rp7,797 miliar atau 21,36 persen dari target 2023.
Selain KUR, realisasi penyaluran BWU sampai dengan 19 Juni 2023 diketahui tembus Rp700 miliar atau 17,09 persen dari target 2023 sebesar Rp4,1 triliun.