Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan porsi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perbankan bisa mencapai 30 persen pada 2024. Sejumlah bank pun kian bergeliat menyalurkan kredit UMKM mereka pada paruh kedua tahun ini.
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar Mei 2023 yang dirilis Bank Indonesia baru-baru ini, perbankan telah menyalurkan kredit UMKM senilai Rp1.288,6 triliun per Mei 2023, naik 7,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Namun, porsi kredit UMKM bank pada Mei 2023 itu masih mencapai 19,63 persen.
Alhasil, bank pun perlu lebih bekerja keras mewujudkan target pemerintah porsi kredit terhadap UMKM sebesar 30 persen pada tahun depan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI) misalnya, memang telah mencatatkan porsi kredit kepada UMKM yang jumbo. Pada kuartal I/2023, BRI membukukan penyaluran kredit pada segmen UMKM sebesar Rp989,6 triliun atau mencapai 83,86 persen dari total kredit yang disalurkan.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, dengan porsi kredit UMKM yang dimiliki, BRI telah berkontribusi hampir 60 persen dari keseluruhan target pemerintah.
Baca Juga
Meski begitu, BRI tetap akan bergeliat menyalurkan kredit UMKM tahun ini. “Kami tiap tahunnya minimal ada 2 juta UMKM yang tergabung, dengan begitu kami bisa mempercepat capaian target pemerintah dalam mendorong kapasitas dan kapabilitas UMKM Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Salah satu upaya BRI dalam mendorong kredit UMKM adalah dengan menggelar program Pesta Rakyat Simpedes 2023.
Supari menuturkan, kegiatan Pesta Rakyat Simpedes 2023 akan digelar di 20 kota yang tersebar di 362 titik dan dilaksanakan pada Juli hingga September 2023.
“Kami menargetkan volume transaksi dari aktivitas yang melibatkan UMKM di 20 Kota dan 382 Kecamatan/Kelurahan di Indonesia ini diperkirakan naik 20 persen dibanding tahun sebelumnya [yoy],” ujar Supari.
Selain BRI, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) pun gencar menyalurkan pembiayaan UMKM-nya tahun ini. Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan, salah satu strategi yang disiapkan BSI dalam mengakselerasi pembiayaan UMKM adalah dengan mendorong peningkatan kelas dan perluasan akses pasar UMKM hingga ke pasar global.
Ngatari mengatakan, BSI serius mengakselerasi segmen UMKM agar naik kelas, baik dari sisi kapasitas usaha maupun kualitas. Dengan demikian, nantinya UMKM tidak lagi berorientasi dalam lingkup lokal, melainkan sudah berkaca pada standar ekspor maupun global.
“Perlahan kami sedang mempersiapkan tatanan tersebut, untuk bersama menjadikan peran bank syariah mampu menjadi pilihan para pelaku usaha UMKM sebagai partner perbankan dalam memajukan usahanya,” ujar Ngatari dalam keterangan tertulis pada Senin (10/7/2023).
Dalam mendorong peningkatan kelas UMKM itu, BSI diantaranya mengandalkan fungsi BSI UMKM Centre di sejumlah kota di Indonesia. BSI terus melakukan penguatan peran UMKM Center dan sebagai tahap awal, penguatan dilakukan di tiga wilayah yakni Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya.
Bank syariah terbesar di Indonesia ini telah mencatatkan penyaluran pembiayaan kepada segmen UMKM sebesar Rp37,6 triliun per kuartal I/2023, hanya 17,6 persen dari total keseluruhan pembiayaannya pada periode tersebut.
Bank lainnya, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) CIMB Niaga kian memperkuat penyaluran kredit ke UKM. Bank telah mencatatkan porsi kredit UKM sebesar 11,4 persen dari total keseluruhan kredit per kuartal I/2023 yang mencapai Rp201,05 triliun.
Sektor atau industri UKM yang paling banyak mendapatkan kredit dari CIMB Niaga, antara lain perdagangan dan distributor consumer goods, dan manufacturing.
Brand Strategy & Experience Head CIMB Niaga Muhamad Firdaus Andjar mengatakan, seiring dengan upaya memperkuat penyaluran kreditnya kepada UMKM, bank terus melakukan perbaikan kualitas kredit.
“Tidak hanya menawarkan produk, kami juga akan memberikan bantuan edukasi hingga networking. Kami berharap monitoring, penanganan, dan kebijakan kualitas kredit yang kami lakukan ini dapat efektif mendukung pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” kata Firdaus.
Dukungan dari Bank Digital
Dorongan agar target porsi kredit UMKM mencapai 30 persen tahun depan juga datang dari bank digital. PT Bank Mayora yang telah berganti nama menjadi Hibank misalnya akan berfokus pada segmen UMKM. Anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) ini terus bertransformasi untuk memantapkan langkah meraup pasar UMKM di Indonesia.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berharap Hibank menjadi penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital khususnya pada segmen UMKM.
"Hibank akan kami dorong dapat meningkatkan kinerja di segmen UMKM khususnya dalam upaya memberi kontribusi positif membangun negeri," ujarnya pada Mei lalu (25/5/2023).
Pada kuartal I/2023, Hibank telah menyalurkan kredit dengan total Rp4,19 triliun. Aset Hibank mencapai Rp11,62 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.
PT Bank Fama International Tbk. yang telah berganti nama menjadi Superbank juga berfokus pada segmen UMKM. "Inilah yang menjadi target pasar utama kami. Dengan meningkatkan akses finansial ke segmen ini, kami dapat mendukung produktivitas mereka sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan.
Dalam menyasar pasar UMKM, Superbank mengandalkan ekosistem digital yang meliputi Grup Emtek, Grab, hingga Singtel.
Emtek memiliki ekosistem yang luas melalui jaringan media hingga e-commerce, Grab dengan ekosistem ride-hailing, sementara Singtel memiliki jam terbang tinggi di industri telekomunikasi.
Superbank telah menyalurkan kredit sebesar Rp965,78 miliar pada kuartal I/2023. Aset bank digital ini mencapai Rp4,07 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini.
PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) telah gencar menyasar pasar UMKM. Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan bahwa perseroan fokus menyasar pasar UMKM mengandalkan platform Tunaiku.
"Rencana kami melayani nasabah UMKM dengan lebih baik lagi,” tutur Vishal Tulsian.
Bank Amar telah menyalurkan kredit sebesar Rp2,39 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. Aset Bank Amar telah mencapai Rp4,7 triliun per Maret 2023.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan, pasar kredit UMKM ke depan diproyeksikan bertumbuh, termasuk didorong oleh bank digital.
"Kredit untuk UMKM akan melesat pada kuartal III/2023," ujar kepada Bisnis pada Senin (29/5/2023).
Amin mengatakan, ceruk pasar UMKM di Indonesia masih cukup besar, sehingga potensi tersebut masih bisa dimanfaatkan oleh bank-bank digital untuk menggenjot pertumbuhan bisnis ke depan.