Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: Kredit Melambat, Sektor Jasa Keuangan Tetap Tahan Banting

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan sektor jasa keuangan termasuk perbankan tetap tahan banting.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar pada CEO Networking 2022/Dok.BEI
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar pada CEO Networking 2022/Dok.BEI

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit melambat pada Juni 2023. Namun, OJK menilai sektor jasa keuangan tetap tahan banting.

Tercatat, kredit tumbuh positif 7,76 persen secara tahunan (year on year/yoy), namun melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya atau Mei 2023 sebesar 9,39 persen. 

Sejalan dengan pengetatan likuiditas global, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh melambat jadi 5,79 persen yoy per Juni 2023, dibandingkan 6,55 persen per Mei 2023.

Meski begitu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan sektor jasa keuangan termasuk perbankan tetap tahan banting.

"Stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dan reslien didikung permodalan solid dan likuidiitas memadai," katanya dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK pada Kamis (3/8/2023).

Menurutnya, kondisi perekonomian global berada dalam kondisi yang baik didorong oleh pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS). International Monetary Fund (IMF) pun memperkirakan perekonomian global tmbuh 2,7 persen, lebih tinggi dari proyeksi 2,6 persen.

Selain itu, siklus kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan berakhir. Kondisi tersebut dinilai mendorong penguatan pasar global.

"Di dalam negeri kinerja perekonomian nasional pun positif," ujar Mahendra.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae juga mengatakan kondisi kesehatan perbankan masih baik. Likuiditas perbankan sedikit turun meskipun masih jauh di atas threshold, antara lain tercermin dari rasio alat likuid/noncore deposit (AL/NCD) dan alat likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 119,04 persen dan 26,73 persen.

Liquidity coverage ratio (LCR) juga memadai, berada pada level 230,24 persen, melampaui threshold 100 persen. Dari sisi permodalan, capital adequacy ratio (CAR) berada pada level 25,41 persen.

"Kualitas kredit terjaga," kata Dian. Tercatat, risiko kredit membaik dengan nonperforming loan (NPL) gross turun ke level 2,44 persen dari bulan sebelumnya 2,52 persen. Kemudian NPL net di level stabil 0,77 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper