Bisnis.com, JAKARTA — Konglomerasi keuangan BCA di bawah entitas PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) memilih untuk membubarkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BCA Life, meski usianya baru menginjak dua tahun pada 18 Juni 2023.
Kabar pembubaran DPLK BCA Life ini berawal dari pengumuman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (11/9/2023).
Dalam pengumuman teranyar itu, Kepala Departemen Perizinan, Pemeriksaan Khusus dan Pengendalian Kualitas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Asep Iskandar mengatakan regulator membubarkan DPLK BCA Life terhitung efektif sejak 30 Juni 2023 yang ditetapkan pada 6 September 2023.
Asep menyampaikan bahwa keputusan ini tertuang melalui Keputusan Dewan Komisioner (KDK) Nomor KEP-59/D.05/2023 tanggal 28 Agustus 2023 tentang Pembubaran Dana Pensiun Lembaga Keuangan BCA Life.
“Pembubaran DPLK BCA Life dilakukan atas permohonan pendiri DPLK BCA Life, yaitu direksi PT Asuransi Jiwa BCA dengan alasan bahwa PT Asuransi Jiwa BCA selaku pendiri DPLK BCA Life akan fokus pada bisnis di bidang asuransi jiwa,” ungkap Asep dalam pengumumannya, dikutip Rabu (13/9/2023).
Baca Juga
Selanjutnya, KDK Nomor KEP-59/D.05/2023 tanggal 28 Agustus 2023 tersebut juga menetapkan tim likuidasi DPLK BCA Life yang terdiri dari Tony sebagai Ketua dan Cindi sebagai Anggota dengan alamat Chase Plaza Lantai 22, tepatnya di Jalan Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan 12920.
Nantinya, tim likuidasi DPLK BCA Life akan bertugas melaksanakan proses likuidasi sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK (POJK) Nomor: 9/POJK.05/2014 tentang Pembubaran dan Likuidasi Dana Pensiun.
Sejalan dengan pembubaran tersebut, OJK mengimbau kepada peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan BCA Life untuk tetap tenang, karena ana peserta akan dialihkan ke DPLK dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.
Penjelasan BCA Life Bubarkan DPLK
Dihubungi terpisah, Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi menjelaskan bahwa pembubaran DPLK BCA Life merupakan atas permohonan BCA Life yang memutuskan untuk fokus pada bisnis inti.
“Kami ingin mengembangkan asuransi jiwa seiring dengan besarnya potensi perkembangan industri asuransi jiwa di Indonesia yang besar dan ditopang dengan diberlakukannya UU PPSK,” kata Christine kepada Bisnis, Selasa (12/9/2023).
Terkait peserta, Christine menuturkan DPLK BCA Life relatif baru berdiri dan peserta hanya satu perusahaan.
“Sebelum proses likuidasi dilakukan, maka BCA Life telah memastikan bahwa sudah tidak ada lagi nasabah [peserta DPLK] maupun dana kelolaan yang dihimpun oleh DPLK BCA Life,” jelasnya.
Nantinya, seluruh aset DPLK BCA Life akan dipindahkan ke DPLK lain. Langkah ini sesuai dengan aturan yang berlaku. Adapun untuk seluruh karyawan, Christine menuturkan nantinya karyawan DPLK akan dialihkan tugasnya ke BCA Life.
DPLK BCA Life mendapatkan pengesahan pendirian pada 18 Juni 2021 berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor: KEP-57/D.05/2021 tentang Pengesahan Atas Pendirian Dana Pensiun Lembaga Keuangan BCA Life.
Meski baru menginjak usia 2 tahun, DPLK BCA Life menutup tahun buku 2022 dengan menorehkan kinerja positif.
Capaian itu tercermin dari hasil usaha setelah pajak yang melonjak hingga lebih dari 327 kali lipat atau tumbuh 32.619,22 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2022.
DPLK BCA Life mencatat hasil usaha setelah pajak yang direngkuh perusahaan mencapai Rp20,03 miliar dari periode yang sama 2021 hanya bernilai Rp61,23 juta.
Perolehan hasil usaha setelah pajak perusahaan ditopang oleh total pendapatan investasi yang melaju hingga 10.937,56 persen yoy, naik dari Rp202,92 juta menjadi Rp22,39 miliar pada 2022.
Bukan hanya itu, hasil usaha investasi milik DPLK BCA Life juga melesat menjadi Rp20,81 miliar. Nilainya tumbuh hingga Rp20,73 miliar atau sebesar 27.434,95 persen yoy dari semula mencapai Rp75,59 triliun.
Alhasil, total pendapatan dan beban lain juga menanjak 1.148,84 persen yoy menjadi Rp123,94 juta dari sebelumnya hanya Rp9,92 juta.
Kemudian dari sisi aset neto, total investasi DPLK BCA Life menyusut 35,20 persen yoy dari Rp493,37 miliar menjadi Rp319,72 miliar, yang salah satunya dipicu oleh turunnya deposito berjangka sebesar 88,31 persen yoy menjadi Rp34,18 miliar dari sebelumnya mampu mencatatkan nilai Rp292,5 miliar.
Dari sana, aset neto yang dibukukan DPLK BCA Life ikut turun menjadi Rp324,31 miliar sepanjang 2022. Aset neto perusahaan turun 35,1 persen yoy dari Rp499,53 miliar pada 2021.
Adapun, jika dilihat dari sisi laporan posisi keuangan neraca, DPLK BCA Life mencatatkan total aset sebesar Rp324,9 miliar atau turun 37,7 persen yoy dari Rp521,89 miliar.
Reaksi Asosiasi PDPLK
Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menyampaikan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti alasan di balik pembubaran DPLK BCA Life yang terhitung efektif sejak 30 Juni 2023.
Ketua Umum Perkumpulan DPLK Nur Hasan Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti rencana bisnis pendiri DPLK BCA Life, yakni PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) dan holding Group BCA.
“Terkait BCA Life, kami belum mengetahui secara pasti kebijakan dan rencana bisnis dari pendiri dan holding group BCA, mengapa mereka keluar dari bisnis DPLK,” kata Hasan kepada Bisnis, Selasa (12/9/2023).
Namun demikian, pria yang akrab disapa Nanang itu mengatakan bahwa bisnis DPLK masih diminati dan akan terus berkembang.
“Dari industri DPLK sendiri, masih terus berkembang dan ada calon DPLK baru yang sedang berproses,” ujarnya.
DPLK adalah dana pensiun yang didirikan oleh perusahaan asuransi ataupun perbankan. Dalam bisnisnya, DPLK menawarkan pengelolaan jangka panjang kepada nasabahnya untuk persiapan pensiun. Pengelolaan oleh dana pensiun juga memungkinkan keringanan pajak bagi nasabah.