Kemudian dari sisi aset neto, total investasi DPLK BCA Life menyusut 35,20 persen yoy dari Rp493,37 miliar menjadi Rp319,72 miliar, yang salah satunya dipicu oleh turunnya deposito berjangka sebesar 88,31 persen yoy menjadi Rp34,18 miliar dari sebelumnya mampu mencatatkan nilai Rp292,5 miliar.
Dari sana, aset neto yang dibukukan DPLK BCA Life ikut turun menjadi Rp324,31 miliar sepanjang 2022. Aset neto perusahaan turun 35,1 persen yoy dari Rp499,53 miliar pada 2021.
Adapun, jika dilihat dari sisi laporan posisi keuangan neraca, DPLK BCA Life mencatatkan total aset sebesar Rp324,9 miliar atau turun 37,7 persen yoy dari Rp521,89 miliar.
Reaksi Asosiasi PDPLK
Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menyampaikan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti alasan di balik pembubaran DPLK BCA Life yang terhitung efektif sejak 30 Juni 2023.
Ketua Umum Perkumpulan DPLK Nur Hasan Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti rencana bisnis pendiri DPLK BCA Life, yakni PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) dan holding Group BCA.
Baca Juga
“Terkait BCA Life, kami belum mengetahui secara pasti kebijakan dan rencana bisnis dari pendiri dan holding group BCA, mengapa mereka keluar dari bisnis DPLK,” kata Hasan kepada Bisnis, Selasa (12/9/2023).
Namun demikian, pria yang akrab disapa Nanang itu mengatakan bahwa bisnis DPLK masih diminati dan akan terus berkembang.
“Dari industri DPLK sendiri, masih terus berkembang dan ada calon DPLK baru yang sedang berproses,” ujarnya.
DPLK adalah dana pensiun yang didirikan oleh perusahaan asuransi ataupun perbankan. Dalam bisnisnya, DPLK menawarkan pengelolaan jangka panjang kepada nasabahnya untuk persiapan pensiun. Pengelolaan oleh dana pensiun juga memungkinkan keringanan pajak bagi nasabah.