Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Alat Berat Multifinance Masih Prospektif, Ini Penopangnya

Berdasarkan data pada Juli 2023, pembiayaan alat berat sebesar tumbuh sebesar 14,15 persen menjadi Rp39,49 triliun.
Alat berat membersihkan area penimbunan batu bara./ Bloomberg - Nicolo Filippo Rosso
Alat berat membersihkan area penimbunan batu bara./ Bloomberg - Nicolo Filippo Rosso

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan pembiayaan alat berat masih prospektif. Sampai akhir 2023, penyaluran pembiayaan alat berat diproyeksikan tumbuh di kisaran 12,50—14,50 persen. 

Pembiayaan alat berat sampai Juli 2023 juga masih bertumbuh. Berdasarkan data pada Juli 2023, pembiayaan alat berat sebesar tumbuh sebesar 14,15 persen menjadi Rp39,49 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp34,59 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Agusman mengatakan sektor pertambangan dan penggalian masih menjadi salah satu penopang. 

“Peningkatan piutang pembiayaan alat berat ini didorong oleh tren kenaikan pembiayaan alat berat yang bersumber dari pembiayaan kepada sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 24,69 persen dari Rp20,14 triliun per Juli 2022 menjadi Rp24,96 triliun per Juli 2023,” kata Agusman kepada Bisnis, Sabtu (16/9/2023). 

Agusman mengatakan pertumbuhan pada pembiayaan sektor pertambangan didukung tren kenaikan barang tambang khususnya batu bara dan rencana pemerintah untuk melakukan hilirisasi sumber daya mineral. 

Di sisi lain, pembiayaan alat berat pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga tumbuh sebesar 23,92 persen dari Rp2,76 triliun per Juli 2022 menjadi Rp3,44 triliun per Juli 2023. 

PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) juga menilai bahwa pembiayaan alat berat masih menjanjikan sampai akhir tahun. Meskipun harga komoditas seperti batu bara mengalami penurunan pada pertengahan tahun ini. 

“Kalau tahun depan mungkin kami masih belum bisa membaca pergerakan ya. Tapi kalau sampai akhir tahun proyeksi alat berat masih menjanjikan. Walaupun kami lihat harga komoditas naik turun, saya kira itu biasa, secara market masih bagus,” kata Corporate Business Head BFI Finance Stanly Darisang saat ditemui di Pameran Mining Indonesia 2023 di Jakarta International Expo Kamis (14/9/2023). 

Dia berharap pembiayaan alat berat BFIN bertumbuh sebesar 15 persen dari pencapaian tahun lalu. Pembiayaan alat berat dan mesin berkontribusi sebanyak 13,5 persen atau senilai Rp3 triliun dari total keseluruhan piutang yang dikelola BFIN. Adapun total piutang yang dikelola sebesar Rp22,4 triliun pada semester I/2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper