Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Adira Finance (ADMF) Dongkrak Bisnis, Digitalisasi hingga Diversifikasi

Untuk akhir 2023, Adira Finance (ADMF) telah menargetkan pembiayaan baru tumbuh sekitar 12-17 persen.
Model mengoperasikan aplikasi AKSES Adira Finance di sela-sela peluncurannya, di Jakarta, Rabu (21/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Model mengoperasikan aplikasi AKSES Adira Finance di sela-sela peluncurannya, di Jakarta, Rabu (21/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance mendorong pertumbuhan baru melalui beberapa strategi antara lain dengan digitalisasi. Perusahaan telah mencatatkan keseluruhan pembiayaan baru sebesar Rp27 triliun per Agustus 2023. 

Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 52 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan perseroan telah menerapkan beberapa strategi untuk dapat mendorong pembiayaan baru perusahaan salah satunya dengan digitalisasi. 

“Kami terus mengembangkan digitalisasi di dalam perusahaan dan ekosistem seperti melakukan proses digital atau otomatisasi dan berinvestasi dalam bisnis digital yakni Adiraku, momobil.id, momotor.id, dicicilaja.co.id dan lain-lain,” kata Made kepada Bisnis, Sabtu (16/9/2023). 

Made menambahkan perusahaan juga akan memperkuat dan meraih pangsa pasar di bisnis otomotif melalui diversifikasi produk dan menyediakan berbagai program penjualan yang menarik bagi nasabah.

Dia menambahkan pihaknya juga memperluas jaringan ke bisnis non-otomotif. Salah satu caranya dengan melakukan diversifikasi produk yang ditawarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis seperti seperti produk multiguna, durables, dan lainnya.

“Kami juga melanjutkan fokus terhadap customer centric dengan meningkatkan pelayanan, menawarkan produk yang beragam dan memberikan program loyalty konsumen,” katanya. 

Adapun untuk akhir 2023, Adira Finance telah menargetkan pembiayaan baru tumbuh sekitar 12-17 persen. Pada 2022, perusahaan membukukan pembiayaan baru sebesar Rp31,7 triliun. 

Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif mengatakan target kenaikan tersebut mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat sekitar 5 persen yoy pada 2023.

Selain itu juga didukung oleh konsumsi masyarakat yang terjaga, dan kinerja ekspor yang kuat. Pada semester I/2023, Adira Finance membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 24 persen yoy menjadi sebesar Rp818 miliar. 

Peningkatan laba tersebut didorong meningkatnya total pendapatan sebesar 10 persen yoy menjadi Rp4,5 triliun seiring dengan tumbuhnya kinerja pembiayaan perusahaan. Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing menjadi 8,1 persen dan 16,6 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper