Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menunggu Hasil RDG, Ekonom Yakin Suku Bunga BI Tetap 5,75 Persen

Konsensus ekonom meyakini bahwa Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 5,75 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-25 Agustus 2023./ Dok Youtube Bank Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-25 Agustus 2023./ Dok Youtube Bank Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Konsensus ekonom meyakini bahwa Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI 7 Day Reveserse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen dalam pada Kamis (21/9/2023). 

Menurut 27 lembaga dalam konsensus ekonom Bloomberg, seluruhnya sepakat bahwa bank sentral Indonesia tersebut belum akan menaikkan atau menurunkan suku bunga pada September 2023. 

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual yang termasuk dalam konsensus tersebut, menyampaikan bertahannya suku bunga acuan tersebut karena kondisi eksternal masih menantang dengan adanya gejolak ekonomi China. 

Selain itu, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed juga masih berpeluang meningkatkan suku bunganya ke tingkat maksimal 5,5 persen – 5,75 persen di sisa tahun ini. 

Adapun The Fed memutuskan menahan suku bunga acuannya dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 19-20 September 2023 waktu setempat.

Seperti dilaporkan oleh Reuters, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25 persen—5,50 persen sambil tetap mempertahankan sikap hawkish. Para petinggi otoritas moneter Paman Sam tersebut pun memproyeksikan kenaikan suku bunga akan kembali terjadi pada akhir tahun, dengan mencapai level 5,50 persen—5,75 persen.  

“BI kemungkinan masih menahan. Sementara itu, inflasi relatif terkendali dan untuk bulan September diproyeksikan akan mengarah ke 2 persen karena faktor high base effect akibat kenaikan harga BBM tahun lalu,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (20/9/2023). 

Selain David, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengestimasi BI7DRR tidak akan berubah pada September 2023. 

Menurutnya, kebijakan BI dalam menahan suku bunga acuan nantinya atas dasar perkembangan ekonomi knususnya inflasi yang stabil di dalam negeri. 

Tercatat, tingkat inflasi pada Agustus 2023 adalah sebesar 3,27 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), terjaga dalam kisaran sasaran BI 2-4 persen. Tingkat inflasi inti pada Agustus 2023 juga tetap terjaga rendah, yaitu mencapai 2,1 persen secara tahunan.

Selain itu, Josua mengatakan BI juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah yang terjaga stabil saat ini. 

“Meskipun rupiah masih cenderung melemah, terutama pada kuartal III ini, namun kami perkirakan depresiasi ini cenderung bersifat temporer akibat dari sentimen risk-off di pasar Asia,” jelasnya.

Setidaknya, Gubernur Bank Indonesia Perry Wajiyo telah menahan suku bunga acuan di angka 5,75 persen sejak Januari 2023. Sebelumnya sejak Agustus 2022, Perry mulai mengerek suku bunga acuan dari 3,5 persen ke 5,75 persen sebagai imbas dari The Fed yang terus mengkatrol Fed Fund Rate. 

Sementara itu, di Benua Biru, pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. 

Presiden ECB mengatakan keputusan untuk menaikan suku bunga deposito 4 persen dilakukan dengan harapan samar-samar untuk membawa indeks harga konsumen (IHK) di bawah 2 persen pada akhir proyeksi ECB pada 2025.  

Dirinya mengakui bahwa dalam jangka pendek pertumbuhan akan sangat lamban dan perekonomian mungkin berada di ambang penyusutan. 

"Fokusnya mungkin akan bergerak sedikit lebih ke durasi, namun bukan berarti - karena kita tidak bisa mengatakan - bahwa saat ini kita sudah berada di puncak," jelas Lagarde.  

Adapun, Gubernur BI Perry Warjiyo akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berlangsung pada 20-21 September 2023, siang ini, Kamis (21/9/2023). 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper