Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tersisa 9 Perusahaan Asuransi dalam Pengawasan Khusus

Otoritas Jasa Keuangan mencatat terdapat 9 asuransi yang masuk pengawasan khusus.
Karyawan memotret logo-logo asuransi jiwa di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta pada Jumat (25/8/2023). / Bisnis-Abdurachman
Karyawan memotret logo-logo asuransi jiwa di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta pada Jumat (25/8/2023). / Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat masih ada sembilan  perusahaan asuransi dalam pengawasan khusus. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengatakan angka tersebut turun dibandingkan dengan data per Desember 2022. 

“Jumlah sembilan perusahaan asuransi ini berkurang dibandingkan posisi Desember 2022 sebanyak 12 perusahaan,” kata Ogi dalam jawaban tertulis, Selasa (10/10/2023). 

Ogi menyebut ada dua faktor yang menyebabkan turunnya angka tersebut. Pertama ada satu perusahaan yang dicabut izin usahannya.

“Dan dua perusahaan kembali sehat atau dalam status pengawasan normal,” imbuhnya. 

Dalam catatan Bisnis, OJK bulan lalu menyebut ada 11 perusahaan asuransi yang masuk dalam pengawasan khusus. Adapun 11 perusahaan asuransi tersebut mayoritas diisi oleh perusahaan asuransi jiwa, lalu disusul oleh perusahaan asuransi umum, dan perusahaan reasuransi. 

Di tengah masih ada asuransi bermasalah, industri ini mencatatkan akumulasi premi yang terkontrasi. Pada Januari—Agustus 2023, akumulasi premi terkontraksi 1,20 persen menjadi Rp203,42 triliun.

“Pada sektor asuransi, akumulasi pendapatan premi pada Januari—Agustus 2023 mencapai Rp203,42 triliun atau  terkontraksi 1,20 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” kata Ogi dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulan September 2023, Senin (9/10/2023). 

Pada Juli 2023, akumulasi premi industri asuransi juga mengalami kontraksi sebanyak 2,34 persen menjadi Rp177,13 triliun. 

Kendati demikian, Ogi menyebut akumulasi asuransi jiwa menunjukan arah perbaikan meskipun masih terkontraksi sebesar 6,58 persen secara tahunan dengan nilai 118,30 triliun per Agustus 2023.  

“Disisi lain, akumulasi premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh positif sebesar 7,38 persen year on year menjadi Rp85,13 triliun,” ungkap Ogi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper