Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ABDA Jajaki Beberapa Opsi untuk Penuhi Kewajiban Free Float 7,5%

ABDA memenuhi persyaratan 50 juta saham, tetapi belum memenuhi saham free float 7,5% dari saham perusahaan dan 50 juta lembar oleh 300 pemegang saham.
Logo PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA)./abdainsurance.co.id
Logo PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA)./abdainsurance.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) memastikan pihaknya akan memenuhi kewajiban free float 7,5% sebelum batas waktu yang ditentukan yakni 24 November 2024. 

Kondisi terkini, perusahaan telah memenuhi persyaratan 50 juta lembar saham, tetapi belum memenuhi saham free float sekurangnya 7,5% dari saham perusahaan dan 50 juta lembar oleh 300 pemegang saham dengan single investor identification (SID).

Perusahaan beralasan belum memenuhi kewajiban tersebut lantaran pihaknya dan Oona Indonesia Pte yang memiliki 94,77% kepemilikan saham, masih mempertimbangkan dan menjajaki beberapa opsi yang tersedia. Selain itu, perusahaan juga masih memiliki waktu yang panjang untuk mengeksekusi opsi-opsi tersebut. 

“Oona dan perusahaan telah mempertimbangkan dan menjajaki sejumlah opsi potensial untuk memastikan kepatuhan kami secepat mungkin sebelum batas waktu, termasuk mencari nasihat dari penasihat hukum eksternal kami dan biro administrasi efek perusahaan [PT Raya Saham Registra],” kata Liani Chandra, Direktur ABDA dikutip dari Keterbukaan Informasi, Selasa (18/10/2023). 

Adapun beberapa opsi dan strategi potensial yang telah dan masih dipertimbangkan antara lain mengkonversi saham warkat yang dimiliki oleh sebagian pemegang saham perusahaan saat ini menjadi saham scripless. Serta mendorong para pemegang saham yang saat ini memiliki saham warkat untuk membuat SID.

“Hal ini akan meningkatkan jumlah saham free float perusahaan serta membuat perusahaan dapat memenuhi persyaratan 300 pemegang saham dengan SID,” kata Liani.

Tidak hanya itu, perusahaan juga menimbang untuk menjual saham yang diperoleh saat MTO yang saat ini dimiliki Oona kepada pihak-pihak tertentu, kepada publik, atau block trade. Terakhir, menerbitkan saham baru di perusahaan ke publik baik melalui right issue atau private placement.

Liani mengatakan seluruh seluruh opsi diharapkan mampu untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perusahaan. Meskipun, perusahaan juga menyadari bahwa secara umum perusahaan masih relatif kecil di dalam dunia perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki kesadaran investor yang cukup terbatas. 

Oona dan perusahaan juga bermitra erat dengan bank investasi dan penasihat lainnya untuk meningkatkan profil perusahaan dan membangun minat investasi melalui kegiatan seperti investor engagement, presentasi gambaran umum perusahaan dan roadshow.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper