Bisnis.com, JAKARTA— Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 tercatat mencapai 4,9%. Angka tersebut turun apabila dibandingkan dengan kondisi pada kuartal II/2023 yakni 5,2%.
Kendati ekonomi Indonesia tercatat menurun pada kuartal III/2023, beberapa perusahaan multifinance masih optimistis pada bisnis hingga akhir tahun 2023. Seperti halnya CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF) yang masih optimis perekonomian Indonesia tumbuh positif jelang akhir tahun.
“Perekonomian Indonesia akan ditutup di kuartal terakhir dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5%,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman kepada Bisnis, Senin (13/11/2023).
Maka dari itu,Ristiawan menambahkan, CIMB Niaga Finance juga optimis perusahaan mencapai pertumbuhan sebesar double digit berbanding tahun 2022. Adapun perseroan menargetkan total aset kelolaan akan tumbuh pada 2023 sebesar 13% menjadi Rp10,4 trilliun.
Pada kuartal III/2023, CIMB Niaga Finance telah membukukan aset kelolaan sebanyak Rp10,2 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp9,2 trilliun.
Di sisi lain, laba bersih (unaudited) yang dibukukan perseroan meningkat 9,7% menjadi Rp316.6 miliar. Pada kuartal III/2022, CIMB Niaga Finance hanya bisa mengantongi laba bersih Rp288,6 miliar.
Baca Juga
Sampai akhir 2023, perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp365,2 miliar atau tumbuh sebesar 10% dari tahun 2022 yaitu sebesar Rp331,9 miliar.
Di sisi lain, tingkat non performing financing (NPF) CIMB Niaga Finance masih terjaga pada level 1,26 persen per September 2023. Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2022 yakni 1,40 persen.
Senada, Direktur Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance Cincin Lisa Hadi menilai kinerja bisnis multifinance ke depan akan tetap baik.
“Perusahaan optimis bisa terus bertumbuh, hal ini didukung dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, tingkat inflasi yang relatif terkendali serta pertumbuhan ekonomi yang baik,” kata Cincin saat dihubungi Bisnis, Senin (13/11/2023).
Sampai akhir tahun ini, WOM Finance telah menargetkan total penyaluran pembiayaan senilai Rp5,2 triliun, total aset Rp6,1 triliun, total ekuitas Rp1,6 triliun, dan target laba bersih sebesar Rp231 miliar.
Adapun pada kuartal III/2023, WOM Finance membukukan laba bersih senilai Rp141 miliar. Laba perusahaan terkerek 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada September 2022, perseroan hanya membukukan laba bersih Rp123 miliar.
Sebelumnya Direktur WOM Finance Wibowo menyampaikan pertumbuhan positif perusahaan disokong dari penyaluran pembiayaan yang mampu mencapai Rp4,3 triliun pada kuartal III/2023. Penyaluran pembiayaan WOMF meningkat 32% dari Rp3,3 triliun pada kuartal III/2022.
Total aset tumbuh 19% menjadi Rp6,6 triliun pada kuartal III/2023 dari sebelumnya Rp5,5 triliun. Sementara total ekuitas mencapai Rp1,6 triliun atau naik 12% yoy dari semula Rp1,4 triliun.
Tingkat NPF gross dan net masing-masing di level 2,4% dan 1,1%, serta gearing ratio sebesar 2,6 kali. Rasio NPF gross ditargetkan akan terjaga di level 2,0% dan NPF net di angka 0,8%, serta ROA dan ROE masing-masing di level 4,9% dan 14,8%.