Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI (BBRI) Jajaki Pendanaan Melalui Surat Berharga pada 2024, Green Bond Jadi Fokus

Pendanaan melalui surat berharga menjadi salah satu langkah alternatif yang dapat dilakukan BRI pada 2024.
Menara Brilian dari Bank BRI./Istimewa
Menara Brilian dari Bank BRI./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) masih akan bergeliat menjajaki pendanaan melalui surat berharga pada 2024. Sementara, dalam menerbitkan surat berharganya itu, BRI akan fokus pada obligasi hijau atau green bond.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan pendanaan melalui surat berharga menjadi salah satu langkah alternatif yang dapat dilakukan BRI pada 2024.

"Tentunya dengan memperhatikan kondisi likuiditas dan pasar terkini sebagai respon terhadap pertumbuhan pinjaman dan simpanan," ujarnya kepada Bisnis, dikutip Kamis (7/12/2023).

Sementara itu, apabila dilakukan penerbitan surat berharga sebagai sumber pendanaan bank pada tahun depan, BRI masih akan fokus pada instrumen yang berlandaskan prinsip environmental, social, and governance (ESG).

"Dalam bentuk green bond, social bond, ataupun sustainability bond," kata Hendy.

Adapun, pada tahun ini BRI juga menerbitkan green bond dengan nilai mencapai Rp6 triliun. Mengacu prospektusnya, Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2023 atau obligasi hijau itu terdiri dari tiga seri.

Ada Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri A ditawarkan sebesar Rp1,34 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,10% per tahun dan berjangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi.

Lalu, Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri B ditawarkan sebesar Rp4,15 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,35% per tahun, berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal emisi.

Terakhir, Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri C ditawarkan sebesar Rp500 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,30% per tahun dan berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.

Pada 2022, BRI juga menerbitkan green bond senilai Rp5 triliun. Sebagian dari dana yang terhimpun disalurkan ke proyek energi baru terbarukan. Hal ini juga merupakan bentuk dukungan BRI dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) No.7: Affordable and Clean Energy, dan No. 13: Climate Action.

BRI gencar mencari dana lewat obligasi hijau seiring dengan potensinya yang masih besar di Indonesia "Proyek-proyek hijau baru di Indonesia saya pikir memiliki potensi. Green bond sangat penting untuk pendanaan Indonesia dalam masa transisi hijau," kata Chief Investment Officer Southeast Asia, HSBC Private Banking and Wealth James Cheo.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira juga menilai green bond masih cukup menarik khususnya bagi investor institusional. Menurutnya, keunggulan green bond terdapat pada persepsi risiko kredit yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan obligasi konvensional. 

“Dengan risiko lingkungan yang bisa dimitigasi maka perusahaan penerbit green bond mendapat persepsi yang lebih baik dibanding peers,” ujar Bhima. 

Dari segi citra, penerbitan green bond juga bisa menambah nilai bagi perusahaan dan investor. “Green bond yang makin dominan dalam portofolio pembiayaan akan menjadikan kepercayaan investor makin meningkat,” kata Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper