Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah nama pinjaman online alias pinjol ‘beken’ mulai dari SPinjam milik Shopee hingga AdaKami menghiasi deretan pinjol yang rajin mengucurkan pinjaman sepanjang 2023.
Hal itu diungkapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi yang dipublikasikan beberapa waktu lalu.
Mengacu Roadmap tersebut, OJK menyampaikan terdapat 10 platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending alias pinjol dengan penyaluran pinjaman tertinggi per Agustus 2023.
Tercatat, PT Lentera Dana Nusantara (LDN) dengan produk SPinjam Shopee menjadi penyalur pinjaman tertinggi, yakni mencapai Rp4,43 triliun.
“Pada periode Agustus 2023, PT Lentera Dana Nusantara memiliki pangsa pasar terbesar dalam hal penyaluran pinjaman yaitu sebesar Rp4,43 triliun atau 21,59%,” tulis dokumen Roadmap Pengembangan dan Penguatan LPBBTI 2023–2028, dikutip pada Rabu (27/12/2023).
SPinjam menyediakan pinjaman tunai tanpa jaminan dengan fitur cicilan bulanan yang ditawarkan untuk konsumen yang berbelanja di platform e-commerce.
Baca Juga
Jika menengok data Statistik Lentera Dana Nusantara yang tersaji di laman perusahaan pada kuartal II/2023, TKB90 Lentera Dana Nusantara adalah sebesar 97,47% per Juni 2023. Total akumulasi pinjaman sejak perusahaan berdiri adalah Rp116,33 triliun.
Lentera Dana Nusantara mengklaim memiliki jumlah borrower aktif mencapai 1,37 juta dan jumlah akumulasi borrower sebesar 7,96 juta. SPinjam mengenakan biaya keterlambatan 5% per bulan dan biaya platform 3%.
Mengekor Lentera Dana Nusantara (SPinjam), ada pula PT Indonesia Fintopia Technology (EasyCash) dengan nilai penyaluran mencapai Rp1,70 triliun. Kemudian, posisi ketiga diisi PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) dengan nilai penyaluran Rp1,31 triliun.
Berikut daftar 10 pinjol dengan total penyaluran pinjaman terbanyak sepanjang 2023
Peringkat |
Penyelenggara Fintech P2P Lending (Pinjol) |
Platform |
Nilai Penyaluran Dana |
1. |
PT Lentera Dana Nusantara |
Lentera Dana Nusantara |
Rp4,43 triliun |
2. |
PT Indonesia Fintopia Technology |
EasyCash |
Rp1,70 triliun |
3. |
PT Pembiayaan Digital Indonesia |
AdaKami |
Rp1,31 triliun |
4. |
PT FinAccel Digital Indonesia |
KrediFazz |
Rp1,05 triliun |
5. |
PT Lunaria Annua Teknologi |
Koin P2P |
Rp930 miliar |
6. |
PT Kredit Pintar Indonesia |
Kredit Pintar |
Rp830 miliar |
7. |
PT Berdayakan Usaha Indonesia |
Batumbu |
Rp810 miliar |
8. |
PT Pintar Inovasi Digital |
Asetku |
Rp730 miliar |
9. |
PT Mapan Global Reksa |
Findaya |
Rp680 miliar |
10. |
PT Amartha Mikro Fintek |
Amartha |
Rp620 miliar |
Sumber: OJK, diolah