Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren PHK Besar-Besaran Perbankan AS, 17.000 Orang Nganggur

Sebanyak 17.000 orang terpaksa harus di-PHK oleh sejumlah perbankan raksasa di AS sepanjang tahun lalu.
Tren PHK Besar-Besaran Perbankan AS, 17.000 Orang Nganggur. Aktivitas masyarakat terlihat di salah satu sudut pusat keuangan dunia, Wall Street di New York, Amerika Serikat/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji
Tren PHK Besar-Besaran Perbankan AS, 17.000 Orang Nganggur. Aktivitas masyarakat terlihat di salah satu sudut pusat keuangan dunia, Wall Street di New York, Amerika Serikat/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA – Lesunya perekonomian global termasuk di Amerika Serikat, telah membuat perbankan internasional di negara tersebut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah besar.

Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Reuters, yang dikutip Bisnis pada Minggu (14/1/2024), perusahaan bank raksasa di AS seperti Wells Fargo, Bank of America dan Citigroup telah mengurangi jumlah tenaga kerja mereka sebanyak 17.700 orang pada tahun lalu.

Data itu diperoleh dari laporan keuangan terbaru mereka pda kuartal IV/2023.

Reuters menyebutkan, ketika banyak kesepakatan bisnnis terhenti dan permintaan kredit yang melemah pada tahun lalu, sejumlah perbankan memutuskan memecat karyawannya atau berhenti mengganti karyawan yang keluar.

Adapun para pengamat memperkirakan, masa-masa sulit bagi industri perbankan ini dapat berlanjut pada 2024. Beberapa faktor pendorongnya di antaranya adalah lemahnya sektor properti komersial dan usulan peraturan permodalan yang lebih ketat yang dapat mendorong bank untuk menarik kembali pinjamannya.

Bisnis-bisnis di Wall Street menderita tahun lalu karena ketidakpastian ekonomi membebani pembuatan kesepakatan.

Meskipun indeks bank S&P 500 naik 7% pada tahun 2023, indeks tersebut berkinerja lebih buruk dari indeks yang melacak perusahaan industri atau kebijakan konsumen

Adapun, jumlah karyawan Citigroup turun 1.000 menjadi 239.000 karyawan pada 2023. Namun langkah efisiensi Citi tersebut belum akan berhenti. Perusahaan pemberi pinjaman tersebut mengumumkan rencananya untuk melanjutkan kebijakannya untuk memangkas 20.000 pekerjaan selama dua tahun ke depan, termasuk PHK akibat reorganisasi besar-besaran dan perubahan bisnis lainnya.

Sementara itu Bank of America dan Wells Fargo, sepanjang tahun lalu jumlah tenaga kerja di kedua perusahaan mengalami kontraksi masing-masing sekitar 2% dan 5%.

Di tengah aksi efisiensi di mayoritas perbankan raksasa, JPMorgan Chase justru melawan tren tersebut. Perusahaan tersebut tercatat masih melanjutkan proses rekruitmen untuk karyawannya.

JPMorgan tercatat menambah lebih dari 16.200 karyawan pada tahun lalu. Bank tersebut membeli pemberi pinjaman yang gagal, First Republic Bank, dalam kesepakatan penyelamatan pada bulan Mei. Ini telah menambah pekerjaan setiap tahun sejak 2021.

Terpisah, Goldman Sachs dan Morgan Stanley  akan mengungkapkan jumlah karyawan terbaru mereka minggu depan. Pada akhir September, mereka telah memangkas lebih dari 4.300 pekerjaan dibandingkan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper