Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Moncer, Saham Bank Mandiri (BMRI) Kembali Tembus All Time High di Rp6.900

Harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencapai rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) pada level Rp6.900 per lembar.
Nasabah sedang melakukan transaksi di Bank Mandiri Hong Kong Remittance Office - Dok. Bank Mandiri
Nasabah sedang melakukan transaksi di Bank Mandiri Hong Kong Remittance Office - Dok. Bank Mandiri

Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tercatat tembus rekor all time high (ATH) pada level Rp6.900 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (5/2/2024).

Mengutip data RTI Business, pada perdagangan awal pekan ini, harga saham BMRI dibuka di level Rp6.675. Kemudian, harga saham BMRI tembus level Rp6.900 pada perdagangan sesi I, Senin (5/2/2024).

Level Rp6.900 merupakan level harga tertinggi sepanjang masa BMRI, memecahkan rekor-rekor sebelumnya.

Hingga berita ini ditulis, saham BMRI telah mengantungi kenaikan 2,62% dalam 24 jam terakhir. Lalu, harga saham BMRI naik 5,79% dalam sepekan. 

Sementara, sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), harga saham BMRI naik 13,22%. Kapitalisasi pasar BMRI juga ikut terdongkrak ke level Rp639,33 triliun. 

CGS CIMB Sekuritas dalam laporannya merekomendasikan buy untuk saham BMRI dengan support di level Rp6.550 cut loss jika break di bawah Rp6.425. "Jika tidak break di bawah Rp6550 potensi naik ke Rp6800 - Rp6925 short term," tulis laporan tersebut pada Senin (5/2/2024).

Samuel Sekuritas dalam laporannya juga merekomendasikan buy untuk saham BMRI dengan target harga di level Rp7.000.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan harga saham bank jumbo seperti BMRI masih prospektif. "Pada 2024 ada potensi peningkatan kredit konsumer seiring dengan penerapan suku bunga acuan yang longgar dari bank sentral. Bank jumbo juga bisa mengurangi risiko kredit dan menekan NPL [nonperforming loan]. Bank jumbo juga rajin bagikan dividen dan ini menarik bagi para pelaku investor," kata Nafan. 

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga mengatakan bank jumbo seperti BMRI dan BBRI masih memiliki prospek bagus karena fundamental yang kuat serta valuasi yang menarik (undervalued) atau fairvalued.

"Prospek pada 2024 juga bagus karena secara historis kalau kita lihat saat kampanye pemilu salah satu best performer adalah sektor keuangan yaitu perbankan," ujar Arjun.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan sepanjang 2023, kinerja saham BMRI pun moncer dan unggul dibandingkan pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG). "Penopang saham adalah kinerja keuangan," ujarnya dalam paparan kinerja pekan lalu (31/1/2024).

Bank Mandiri memang telah mencatatkan laba bersih senilai Rp55,1 triliun secara konsolidasi pada 2023, tumbuh 33,7% secara tahunan (year on year/yoy). Kredit bank juga tumbuh 16,3% yoy menjadi Rp1.398,1 triliun.

Tercatat, Bank Mandiri pun telah membukukan total aset konsolidasi Rp2.174,2 triliun pada 2023, naik 9,12% yoy.

Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri juga telah membukukan dana pihak ketiga (DPK) Rp1.577 triliun, naik 5,78% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper