Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat Bank Pelat Merah BTN hingga Bank Mandiri Raup Pengguna Layanan Digital pada 2023

Bank BUMN seperti BTN hingga Bank Mandiri memoles layanan digital duna meningkatkan jumlah pengguna dan transaksi digital perbankan.
Nasabah menunjukan aplikasi Livin’ by Mandiri di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (12/10/2022). Bisnis/Abdurachman
Nasabah menunjukan aplikasi Livin’ by Mandiri di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (12/10/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank BUMN seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) hingga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memoles layanan digital mereka. Jumlah pengguna dan transaksi digital perbankan pun melonjak.

BTN misalnya mencatatkan jumlah pengguna platform digital mereka BTN Mobile sebanyak 2,7 juta. Adapun, nilai transaksi tumbuh sebesar 54% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp57,5 triliun. Lalu, jumlah transaksi mencapai 415 juta, naik 138% yoy.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan perseroan mampu menggaet lebih banyak pengguna BTN Mobile serta meningkatkan transaksi digitalnya seiring dengan penambahan fitur-fitur baru yang memungkinkan pengguna melakukan lebih banyak transaksi.

“BTN ingin terus menciptakan rantai nilai berkelanjutan dalam ekosistem digital, terutama pada core bisnis di bidang KPR [kredit pemilikan rumah]. Kami akan terus menambah mitra dan layanan dalam BTN Mobile untuk memudahkan calon nasabah dan nasabah existing kami bertransaksi untuk kebutuhan mereka sehari-hari, termasuk terkait aset rumah mereka,” ujar Nixon dalam keterangan tertulis pada Senin (12/2/2024).

Nixon mengatakan melesatnya transaksi di BTN Mobile turut mendongkrak pertumbuhan pendapatan berbasis biaya (fee based income) yang naik 60,1% menjadi Rp3,2 triliun pada 2023 dari tahun sebelumnya sebesar Rp2 triliun. 

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pun mencatatkan pertumbuhan moncer layanan digital mereka. Tercatat, nilai transaksi digital di BNI Mobile Banking sebesar Rp1.216 triliun, naik 51,6% yoy. 

Lalu, frekuensi transaksi BNI Mobile Banking mencapai 1,04 miliar transaksi, naik 74,7% yoy. Jumlah pengguna BNI Mobile Banking juga mencapai 16,2 juta user, naik 19,1% yoy.

BNI pun memiliki platform digital bagi segmen korporasi yakni BNIDirect. Nilai transaksinya telah mencapai Rp6.926 triliun, naik 12,3% yoy.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan pencapaian transaksi digital di BNI sejalan dengan strategi untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai one stop financial solutions yang andal mampu menjawab berbagai kebutuhan layanan keuangan nasabah. 

"Mulai dari transaksi QRIS, pembelian pulsa, top up e-wallet, pembayaran tagihan bulanan, transfer ke dalam dan luar negeri, investasi, bahkan beyond banking experience," kata Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi di keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu (26/1/2024).

Susi mengataka perseroan melakukan berbagai inovasi pada setiap touch points pelanggan.

BNI pun optimistis dapat menjadi mitra perbankan utama di segmen ritel dengan menyediakan ekosistem aplikasi super alias super app, serta ke depannya dapat mengoptimalkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memberikan hyper personalisasi layanan.

Bank pelat merah lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan jumlah pengguna platform digital mereka BRImo sebanyak 31,6 juta, naik 32,6% yoy. Jumlah transaksi di BRImo mencapai 3,08 miliar, naik 69,2% yoy. Selain itu, nilai transaksi di BRImo mencapai Rp4.158,8 triliun naik 55,8% yoy.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan kinerja layanan digital itu mampu meningkatnya efisiensi perseroan. “Keberhasilan transformasi digital BRI pun terbukti dari kinerja positif BRImo, di mana BRImo saat ini telah menjelma sebagai super apps serba bisa," ungkap Sunarso. 

Kemudian, Bank Mandiri mencatatkan jumlah pengguna platform digital mereka Livin’ by Mandiri 23 juta, naik 45% yoy. Nilai transaksi Livin’ by Mandiri selama 2023 telah menembus lebih dari Rp 3.271 triliun, melesat 32,32% yoy. Lalu, jumlah transaksi mencapai 2,81 miliar, naik 45% yoy.

Pada periode yang sama, wholesale digital super platform Kopra by Mandiri telah berhasil mengelola Rp19.100 triliun transaksi, dengan jumlah transaksi mencapai 1,05 miliar. Adapun, jumlah pengguna Kopra by Mandiri mencapai 182.000.

“Kami secara spesifik terus meningkatkan fungsi dan manfaat Livin’ dan Kopra by Mandiri sebagai solusi yang dapat memenuhi segala macam kebutuhan nasabah, baik secara finansial maupun non finansial," imbuh Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi. 

Kinerja moncer platform digital milik bank BUMN itu sejalan dengan raupan transaksi digital industri perbankan. Bank Indonesia (BI) melaporkan transaksi digital perbankan telah mencapai Rp58.478,24 triliun pada 2023. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan nilai transaksi digital banking itu telah tumbuh 13,48% yoy pada 2023.

Sementara, pada 2023, nilai transaksi uang elektronik telah meningkat 43,45% yoy mencapai Rp835,84 triliun 

BI mencatat nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh pesat 130,01% yoy, mencapai Rp229,96 triliun, dengan jumlah pengguna 45,78 juta serta jumlah merchant 30,41 juta yang sebagian besar merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada bulan lalu (17/1/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper