Kredit UMKM di Bank Swasta
Sementara dari pemain bank swasta, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan penyaluran kredit ke UKM sebesar Rp107,9 triliun pada 2023, tumbuh 16% yoy dari tahun sebelumnya yaitu Rp93 triliun.
BCA juga menargetkan penyaluran kredit UMKM dapat tumbuh dua digit di kisaran 12%—14% pada 2024.
Direktur BCA John Kosasih mengatakan Indonesia memiliki total sekitar 65 juta UMKM yang menyumbang produk domestik bruto (PDB) sekitar 65%. Dia menjelaskan bahwa UMKM merupakan pilar ekonomi di Indonesia.
“Jadi ini akan kami terus dorong, kalau tahun lalu tumbuh kurang lebih sekitar 16% [penyaluran UKM], tahun ini [kredit UMKM] 2024 kira-kira antara sekitar 12-14%,” ujarnya pada Rabu (31/1/2024)
Untuk UMKM, John menyampaikan bahwa BCA membiayai beragam macam sektor, mulai dari perdagangan, distribusi, ritel, toserba, bahan bangunan, besi konstruksi, hingga transportasi logistik.
“Itu hubungannya lengkap karena transportasi dan logistik itu penting. Itu merupakan fokus di BCA,” jelasnya beberapa waktu lalu
Baca Juga
Pada kesempatan terpisah, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebut ditopang likuiditas yang memadai, perseroan bakal mengoptimalkan penyaluran kredit ke sektor UMKM, serta berkomitmen mendukung pembiayaan inklusif serta pencapaian target RPIM yang ditetapkan pemerintah dan regulator.
“BCA juga akan mengoptimalkan pertumbuhan ini dengan berkolaborasi bersama fintech, e-commerce, dan startup digital di Indonesia,” ujarnya pada Bisnis.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin menyebut meski kredit UMKM sempat mengalami perlambatan, akan tetapi mengenai prospek ke depan akan makin baik, mengingat pangsa pasar UMKM masih terbilang luas.
Adapun, dia menilai hal aung membuat kredit UMKM mengalami perlambatan. Pertama, sebagian ceruk pasar diambil lembaga keuangan non bank, salah satunya fintech peer-to-peer (P2P) lending.
Kedua, bank sedang dalam tahap untuk memperbaiki kondisi rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL), misal melalui proses bisnis termasuk kebijakan yang ada.
“Ketiga, bangkitnya UMKM pascapandemi, 1-2 tahun ini terbilang masih lambat. Mereka masih hati-hati untuk ekspansi,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (23/1/2024).