Bisnis.com, JAKARTA--PT Asuransi Allianz Life Syariah pada Juni 2024 berhasil mencatat laba setelah merugi di periode yang sama di tahun sebelumnya. Di semester I/2024 Allianz Life Syariah mencatatkan laba Rp434,67 juta, setelah rugi Rp41,15 miliar di semester I/2023.
Direktur Allianz Life Syariah Indonesia, Jazilah Firdaus mengatakan, tren industri jiwa syariah di awal 2024 memang sedang lesu. Hal itu tercermin pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa usaha asuransi jiwa syariah mencatat rugi dua bulan beruntun, masing-masing Rp99,25 miliar pada April 2024 dan Rp85,01 miliar di Mei 2024.
Sementara di Juni 2024 Allianz Syariah mencatat laba usaha Rp521,07 juta, turun signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp166,66 miliar. Pada Juni 2023 Allianz mencatatkan kerugian meski mencatat laba usaha, hal ini karena tertekan beban usaha yang mencapai Rp544,55 miliar.
"Sejalan dengan perkembangan dan tren yang terjadi pada industri Asuransi Syariah di Indonesia, Allianz Syariah juga mencatat penurunan laba terutama pada dana tabarru di mana penyebab utamanya adalah kenaikan nilai klaim termasuk penebusan polis yang cukup signifikan," kata Jazilah kepada Bisnis, Kamis (8/8/2024).
Namun di sisi lain, lanjutnya, tren kenaikan klaim ini sudah menjadi fokus dan hal yang terus perusahaan antisipasi secara optimal, sehingga perusahaan tetap dapat membukukan pertumbuhan laba melalui pertumbuhan kontribusi peserta yang sesuai dengan target dan juga optimalisasi pada beban operasional yang dijaga secara efisien di bawah target.
"Di tengah kondisi tersebut, kami melihat bahwa market share asuransi syariah di Indonesia masih berada pada angka 2,52% dan masih terdapat peluang yang besar untuk terus bertumbuh," kata Jazilah.
Baca Juga
Jazilah percaya, dengan penekanan nilai universal dan nilai tolong menolong yang berdasar pada kaidah syariah, industri asuransi syariah tetap dapat menjangkau masyarakat secara luas.
Sementara untuk strategi Allianz Syariah dalam memperluas penetrasinya, Jazilah mengatakan Allianz Syariah tetap terus berinovasi pada produk asuransi jiwa syariah yang variatif untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
"Setelah spin off, Allianz Syariah tetap melanjutkan inisiatif edukasi dan pencanangan gerakan mengasuransikan masyarakat secara gratis dengan produk asuransi mikro jiwa syariah ke berbagai kalangan masyarakat, baik lewat kegiatan roadshow ke beberapa kota dan kerja sama dengan berbagai komunitas," kata dia.
Selain itu, pada tahun ini Allianz Syariah juga telah meluncurkan produk asuransi jiwa syariah AlliSya LegacyMax untuk persiapan perencanaan warisan yang juga tersedia bagi kalangan muda. "Beberapa inisiatif ini merupakan bagian dari tujuan kami untuk meningkatkan penetrasi asuransi jiwa syariah ke depannya," sambungnya.
Allianz Syariah, kata dia, juga memaksimalkan beberapa strategi bisnis di antaranya yaitu dengan memperkuat strategi melalui jalur distribusi keagenan, yang salah satunya dengan melibatkan generasi muda di mana saat ini agen milenial dan Gen-Z Allianz Syariah telah mendominasi lebih dari 70% jumlah agen Allianz.
Berikutnya, yakni dengan memperluas kemitraan dengan perbankan (bancassurance) untuk menjangkau nasabah lebih luas lewat nasabah-nasabah mitra bank.
"Ketiga, adalah dengan memanfaatkan kehadiran dari proses digitalisasi atau teknologi yang ada. Melalui digital tool yang mudah digunakan, Allianz Syariah dapat memudahkan jangkauan calon nasabah yang ingin mendapatkan atau menggunakan produk melalui proses yang cepat dan praktis," tandasnya.