Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) yang juga sebagai Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi membenarkan adanya perlambatan simpanan, tetapi secara umum kondisi likuiditas perbankan Indonesia masih memadai.
“Untuk BJB saat ini memiliki rasio LDR 87,5% dengan pertumbuhan DPK 10% yoy, bahkan untuk tabungan sendiri tumbuh 14,6% yoy,” ujarnya kepada Bisnis.
Alhasil, kata Yuddy, untuk likuiditas masih memadai untuk kebutuhan ekspansi kredit di tahun ini sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB).
Lebih lanjut, strategi perseroan untuk menumbuhkan DPK adalah dengan membina hubungan yang baik dengan nasabah-nasabah besar.
Sejalan dengan hal tersebut, untuk nasabah ritel Bank BJB juga terus mengembangkan fitur dan layanan khususnya berbasis IT agar memberikan experience yang lebih bagi nasabah agar lebih nyaman untuk menyimpan dana di Bank BJB.
“Proyeksi pertumbuhan [DPK] kami berpatokan pada LDR yang optimal mengimbangi pertumbuhan kredit yang ada sampai dengan akhir tahun, dengan LDR yang kami proyeksikan di akhir tahun pada level 90-92%,” ujarnya.
Dari kelompok KBMI I, PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) masih optimistis dengan DPK tumbuh sebesar kurang lebih 10% hingga akhir tahun.
Direktur Kepatuhan Bank Oke Efdinal Alamsyah mengatakan sampai dengan bulan Agustus 2024, DPK Bank Oke sedikit mengalami penurunan, akan tetapi sangat kecil, tidak sampai 1% apabila dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2023.
“Strategi untuk memperbaiki kinerja DPK antara lain melakukan peningkatan produk dan layanan dengan meluncurkan produk baru atau melakukan perbaikan pada produk yang ada,” ujarnya.
Selain itu, Bank Oke juga berupaya memperkuat strategi pemasaran dengan kampanye promosi yang menarik, baik melalui media sosial, iklan, atau kerja sama dengan mitra strategis.
Selanjutnya, meningkatkan visibilitas bank dan menarik perhatian calon nasabah kemudian meningkatkan kualitas customer service dan memberikan pengalaman yang lebih baik.
Tak hanya itu, Bank Oke juga terus meningkatkan kanal digital seperti aplikasi mobile dan layanan online yang memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi dan mengelola dana mereka.
Terakhir menerapkan program loyalitas atau insentif bagi nasabah yang menyimpan dana dalam jumlah tertentu atau untuk periode waktu yang lebih lama.
“Dengan mengimplementasikan strategi-strategi ini, Bank Oke diharapkan dapat memperbaiki kinerja DPK dan mendorong pertumbuhan yang positif,” ujar Efdinal.