Bisnis.com, JAKARTA — PT Pefindo Biro Kredit atau IdScore mencatat pengguna platform pembiayaan dengan skema buy now pay later (BNPL) atau paylater paling banyak digunakan oleh usia 21–30 tahun.
Pengguna dengan rentang usia tersebut mencapai 6,9 juta atau mencapai sekitar 48,06% dari total keseluruhan 14,37 juta pengguna hingga Juni 2024.
“Persebaran pengguna BNPL 48,06% ada di rentang usia >20–30 tahun, kemudian diikuti oleh usia >30–40 tahun sebesar 29,3%,” kata Direktur Utama IdScore Yohanes Arts Abimanyu kepada Bisnis, pada Minggu (25/8/2024).
Adapun pengguna BNPL usia 31–40 tahun tersebut mencapai sekitar 4,2 juta pengguna. Lalu disusul dengan pengguna dengan usia 41–50 tahun yang mencapai 1,85 juta.
Sementara itu pengguna dengan usia di bawah 20 tahun sampai dengan 20 tahun mencapai 866.200. Berikutnya pengguna berusia 51–55 tahun mencapai 309.789. Usia di atas 55 tahun mencapai 262.314 pengguna.
Dari sisi wilayah, penggunaan BNPL paling banyak tersebar di provinsi Jawa Barat mencapai sebanyak Rp7,52 triliun. Disusul DKI Jakarta dengan sebaran kredit BNPL mencapai Rp4,25 triliun. Ketiga ada Jawa Timur dengan kredit BNPL sebanyak Rp3,26 triliun.
Baca Juga
Adapun total portofolio pinjaman kredit BNPL tercatat sebesar Rp30,14 triliun per Juni 2024. Angka tersebut meningkat 19,7% secara tahunan (year on year/yoy).
IdScore juga mencatat, ada sebanyak Rp1,42 triliun kredit macet BNPL per Juni 2024. Adapun penyumbang terbanyak terhadap kredit macet adalah usia 31–40 tahun yang mencapai Rp540 miliar.
“Group usia >30–40 tahun penyumbang kredit macet tertinggi sebesar 38,03% kemudian diikuti oleh group >20–30 tahun sebesar 31,7% [Rp450 miliar],” kata Abimanyu.
Setelah itu disusul oleh usia 41–50 tahun dengan kredit macet senilai Rp300 miliar. Sementara usia di bawah 20 tahun sampai dengan 20 tahun kredit macetnya mencapai Rp40 miliar. Kemudian usia 51-55 tahun dengan kredit macet sebanyak Rp50 miliar. Sementara itu usia di atas 55 tahun mencapai senilai Rp40 miliar.