Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) berkomitmen untuk memberikan dividen yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagaimana diketahui, perseroan tidak pernah absen membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya sejak 2004.
Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan terkait keputusan pembagian dividend payout ratio, perseroan akan terus mempertimbangkan dengan menjaga posisi permodalan yang kuat dan sehat untuk menunjang perkembangan bisnis ke depan.
“Jadi, komitmen dari BCA kita akan terus menunjukkan performance yang baik ke depan dan dengan sendirinya akan ter-translate pada pemberian dividen yang lebih besar dari waktu ke waktu,” ujarnya dalam Public Expose Live, Rabu (28/8/2024).
Menurutnya permodalan dan likuiditas menjadi hal yang penting bagi bank. Tercatat rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BCA berada pada level 72,74% per Juni 2024 dengan modal berkisar pada level 27%.
Adapun, kebutuhan modal ke depan masih cukup banyak sejalan dengan kredit yang masih tumbuh cepat dan ekspansi anak perusahaan menjadi pertimbangan perseroan dalam memutuskan dividend payout ratio.
“Lending seperti UKM is growing 15% jadi perlu capital ke depan, tapi kita kalau dilihat track record dividen kita selalu bertumbuh dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Baca Juga
Raymon menyebut selama lima tahun ke belakang dividen memang terus meningkat dari waktu ke waktu karena adanya peningkatan profitabilitas dan kinerja bisnis yang baik.
Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa keputusan mengenai dividen akan diputuskan setelah memperoleh persetujuan dalam rapat pemegang saham tahun depan.
Pada saat yang sama, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan beberapa indikator yang terus digunakan oleh investor, salah satunya dividend per share (DPS). BCA sendiri terus mengupayakan agar DPS itu meningkat.
“Yield bisa meningkat karena yield dibagi dengan rata-rata harga saham, kalau harga saham banyak koreksi yield bisa meningkat,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, BCA telah memutuskan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp270 per saham atau Rp33,28 triliun. Tebaran dividen itu meningkat dibandingkan tahun lalu.
Keputusan pembagian dividen BCA telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Kamis (14/3/2024).
Nilai dividen BCA itu mencapai 68,47% dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2023. BCA mencatatkan laba Rp48,6 triliun sepanjang 2023, naik 19,4% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sementara itu, dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai sebesar Rp42,5 per saham atau setara Rp5,23 triliun yang telah dibayarkan oleh perseroan kepada para pemegang sahamnya pada Desember 2023. Alhasil, sisa nilai dividen per saham yang ditebar BCA sebesar Rp227,5 per saham atau Rp28,05 triliun.
Adapun, nilai dividen tunai per saham yang mencapai Rp270 per lembar itu naik 31,7% dibandingkan dengan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2022.
Nilai dividen keseluruhan yang mencapai Rp33,28 triliun juga naik 31,54% dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2022. Pada tahun 2023, dividen yang ditebar BCA yakni Rp25,3 triliun atau 62,1% dari total laba bersih tahun buku 2022.