Nely yang juga Panitia Seleksi KPK 2024-2029 itu berharap BUMN ke depan terus mengedepankan transparansi, terutama mengenai going concern. Menurutnya, meski secara konsolidasi pendapatan BUMN Indonesia bersanding dengan APBN, masih terdapat sejumlah permasalahan yang masih harus diselesaikan di beberapa perusahaan. Untuk itu, peran publik melakukan pemantauan dengan memperhatikan catatan dalam laporan keuangan menjadi diperlukan.
Selanjutnya, untuk memperkuat posisi laporan keuangan gabungan BUMN ini, dirinya berharap nantinya dapat diberi rating oleh lembaga pemeringkat baik nasional maupun internasional sehingga dapat menjadi acuan lebih komprehensif dan dapat dibandingkan secara global.
“Tentu tidak mudah, namun ke depan [laporan keuangan BUMN gabungan mendapat rating] dapat segera terlaksana,” katanya.