Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) melaporkan bahwa perseroan telah melakukan pembelian kembali saham alias buyback hingga mencapai 22,81 juta lembar saham per Desember 2024.
Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi mengatakan bahwa hal ini dilakukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Raya pada 21 Agustus 2024, yang menyetujui buyback sebanyak-banyaknya Rp20 miliar dalam jangka waktu satu tahun.
“Awal 2025 adalah langkah yang baik bagi kami untuk mengoptimalkan buyback, sehingga sisa saldo sekitar Rp13 miliar dapat dioptimalkan secara keseluruhan,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Menurutnya, program ini buyback ini akan dilanjutkan dengan program kepemilikan saham manajemen dan pekerja, yang disebut sebagai bagian dari keseluruhan skema remunerasi untuk manajemen dan pekerja yang bersifat variabel.
Selain mendorong kontribusi internal dalam pencapaian target, Rustarti menyebut bahwa hal ini mencerminkan keyakinan atas kinerja Bank Raya yang lebih baik ke depan.
“Sementara itu, fokus Bank Raya adalah memastikan perseroan dapat tumbuh dengan lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang,” tuturnya.
Terkait kinerja, bank digital anggota ekosistem PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) alias BRI ini mencetak laba sebesar Rp33,9 miliar pada kuartal III/2024, tumbuh 130,9% secara tahunan (YoY).
Pertumbuhan itu ditopang oleh penyaluran kredit digital sebesar Rp13,7 triliun, tumbuh 72,5% YoY. Realisasi itu mendorong total penyaluran kredit sebesar Rp6,8 triliun, tumbuh 20,7% sepanjang periode yang sama.
Alhasil, aset Bank Raya turut terkerek naik hingga mencapai Rp12,8 triliun, dengan laju pertumbuhan 12,1% YoY hingga September 2024.
“Dengan pijakan kinerja yang positif pada tahun 2024, Bank Raya optimis dapat terus tumbuh berkelanjutan dan menuju profitabilitas jangka panjang,” pungkas Rustarti.