Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Credit Companies (ACC) membukukan pembiayaan kendaraan sebesar Rp4,1 triliun pada Januari 2025. Angka tersebut diklaim menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu.
EVP Corporate Communication ACC Riadi Prasodjo mengungkapkan bahwa porsi kendaraan baru masih mendominasi pembiayaan ACC pada awal tahun ini.
“Porsi kendaraan baru masih mendominasi, yaitu lebih dari 50% dari total pembiayaan ACC,” kata Riadi kepada Bisnis pada Kamis (20/2/2025).
Lesunya penjualan mobil baru pada Januari 2025 tampaknya tidak memengaruhi penyaluran pembiayaan ACC. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional mengalami penurunan pada periode tersebut.
Mengacu pada data terbaru Gaikindo yang diterima Bisnis, total penjualan mobil secara wholesale tercatat sebesar 61.843 unit, turun 11,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Januari 2024 yang mencapai 69.758 unit.
Sementara itu, penjualan ritel juga mengalami penurunan 18,6% yoy, menjadi 63.858 unit pada Januari 2025 dibandingkan 78.437 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya. Secara bulanan, penjualan mobil secara wholesale juga turun 22,5% dibandingkan Desember 2024 yang mencatatkan 79.806 unit.
Penjualan ritel mengalami penurunan 22,2% menjadi 63.858 unit pada Januari 2025, dari sebelumnya 82.094 unit pada Desember 2024.
Gaikindo menetapkan proyeksi penjualan mobil sepanjang 2025 setidaknya sebanyak 900.000 unit, sedikit meningkat dibandingkan capaian pada 2024.
Untuk terus menggenjot pembiayaan kendaraan pada tahun ini, Riadi mengatakan bahwa ACC akan fokus pada berbagai strategi untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
“ACC akan fokus pada pengembangan layanan dan jaringan, memperkuat kerja sama dengan mitra otomotif, serta terus melaksanakan aktivitas marketing untuk menarik lebih banyak pelanggan,” ujarnya.
Selain mendorong pertumbuhan, ACC juga menaruh perhatian besar pada kualitas pembiayaan untuk menjaga stabilitas bisnis dan memitigasi risiko kredit bermasalah seiring dengan pertumbuhan yang diharapkan.
Sebagai pelaku industri pembiayaan, ACC juga terus mencermati dinamika kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
“Kami akan terus mencermati perkembangan kebijakan pemerintah yang ada dan menyesuaikan strategi agar dapat tetap memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” pungkas Riadi.
Sebelumnya, ACC membukukan pembiayaan sebesar Rp39,5 triliun pada akhir 2024, tumbuh 9% secara tahunan.
Kenaikan tersebut didorong oleh partisipasi ACC dalam berbagai event otomotif, termasuk pameran terbesar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, serta acara marketing lain seperti ACC Carnival di Cibinong dan Bandung.
ACC juga turut serta dalam event OJK FinExpo 2024 dan Multifinance Day 2024.“Strategi ini berhasil menarik minat konsumen dan meningkatkan pembiayaan mobil baru,” kata Riadi.
Pada 2024, total pembiayaan ACC masih didominasi oleh segmen mobil baru dengan porsi sebesar 60%. Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, ACC optimistis pembiayaan kendaraan akan terus tumbuh pada 2025.