Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) alias BNI akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (26/3/2025) mendatang.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BNI menjelaskan bahwa RUPST akan digelar di Menara BNI, Pejompongan, Jakarta Pusat mulai pukul 10.00 WIB.
Terdapat tujuh mata acara yang akan dibahas dalam RUPST bank berlogo angka 46 ini. Pertama, RUPST akan meminta persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan BNI tahun buku 2024.
“RUPS memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya [volledig acquit et de charge] kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tecermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan, dan tindak pidana lainnya,” demikian penjelasan manajemen BNI, dikutip pada Rabu (5/3/2025).
Kedua, RUPST juga akan meminta persetujuan penggunaan laba bersih BNI tahun buku 2024, yang lazimnya mencakup besaran pembayaran dividen. Ketiga, membahas penetapan gaji/honorarium beserta fasilitas dan tunjangan tahun buku 2025; tantiem atas kinerja tahun buku 2024; dan/atau insentif jangka panjang periode 2025—2027 bagi direksi dan dewan komisaris BNI.
Agenda keempat dan kelima masing-masing adalah persetujuan penunjukan akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik; serta persetujuan atas rencana pembelian kembali (buyback) saham dan pengalihan saham hasil buyback yang disimpan sebagai saham treasuri BNI.
Baca Juga
Keenam, RUPST BNI akan membahas perubahan anggaran dasar perseroan. Terakhir atau agenda ketujuh, para pemegang saham akan membahas perubahan susunan pengurus BNI.
“Para anggota direksi dan dewan komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, di mana dalam RUPS tersebut harus dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna,” jelas manajemen BBNI.
Diberitakan sebelumnya, BNI mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp21,46 triliun sepanjang tahun 2024, naik 2,64% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp20,9 triliun pada 2023.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh transformasi digital yang berdampak pada kenaikan nilai tabungan sebesar 11%, dari Rp232 triliun pada 2023 menjadi Rp258 triliun pada 2024.
“Kemampuan BNI menjaga pertumbuhan tabungan di tengah tantangan likuiditas mencerminkan daya saing perusahaan yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi, baik domestik maupun global,” katanya dalam paparan kinerja 2024 secara virtual, Rabu (22/1/2025).