Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BSI (BRIS) Beber Potensi Pertumbuhan Bisnis Emas saat Harga Terus Naik

Hingga Maret 2025, saldo emas di BSI mencapai 177,32 kilogram atau tumbuh 40% (YoY). Perseroan meyakini prospek bisnis emas tetap positif.
Tumpukan emas batangan di Inggris. / Bloomberg-Chris Ratcliffe
Tumpukan emas batangan di Inggris. / Bloomberg-Chris Ratcliffe

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) membeberkan potensi pertumbuhan bisnis emas saat harga logam mulia tersebut terus naik. Per hari ini, misalnya, harga emas Antam berada di level Rp1,89 juta per gram, melonjak 44% secara tahunan (year on year/YoY) dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Plt. Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menyebut bahwa emas merupakan aset safe haven di tengah kondisi perekonomian global, lebih lagi harganya diperkirakan meningkat dalam jangka panjang. Hal ini memberikan keuntungan bagi perbankan yang menjalankan bisnis emas.

"Kami sangat optimistis dengan potensi bisnis emas ke depan bagi pertumbuhan BSI dan tentu saja benefit untuk masyarakat,” katanya dalam diskusi media di The Tower BSI, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

Dia lantas memaparkan pertumbuhan kinerja BSI usai resmi menjalankan kegiatan usaha bulion pada akhir Februari lalu. Dalam kurun satu bulan setelah peluncuran bank emas, bisnis BSI Emas mengalami pertumbuhan positif dengan saldo yang tumbuh 40% secara tahun berjalan (year to date/YtD) menjadi 177,32 kg hingga posisi 31 Maret 2025.

Menurutnya, hal itu tak terlepas dari upaya BSI dalam memperkuat infrastruktur bisnis emas serta mensosialisasikan layanan tersebut kepada nasabah. Salah satu yang diandalkan BSI adalah produk cicil emas, yang mana nasabah melakukan akad pembiayaan pembelian emas dengan harga saat ini dan dicicil sesuai jangka waktu yang disepakati.

“Mereka yang membeli emas lewat cicilan, sudah bisa menikmati kenaikan harga emasnya. Ibaratnya dengan cicil emas, nasabah membeli emas pada masa depan dengan harga sekarang,” tutur Bob.

Sebelumnya, harga emas di Indonesia pada tahun ini diprediksi bisa tembus ke level Rp2,3 juta per gram ketika tidak ada pertanda ekonomi dunia akan membaik. 

Analis investasi sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra menjelaskan salah satu sentimen perekonomian global saat ini adalah adanya kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dia memperkirakan sampai akhir tahun ini persoalan ekonomi dunia akan sangat dinamis yang akan berdampak pada harga emas, termasuk harga emas Antam di Indonesia.

"Emas bisa turun cepat, bisa naik cepat. Rp2,3 juta per gram masih mungkin terjadi tahun ini kalau perkembangan isu mengkhawatirkan perekonomian global. Tapi kalau isu tarif ini membaik, harga emas bisa koreksi lagi. Mungkin ke Rp1,8 atau Rp1,7 juta per gram," katanya kepada Bisnis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper