Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Hibank Indonesia mencetak laba bersih sebesar Rp131,79 miliar pada 2024, meningkat 1,24% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp130,18 miliar pada 2023.
Pertumbuhan laba bank digital besutan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) ini ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 23,01% (YoY) menjadi Rp645,12 miliar. Pendapatan berbasis komisi Hibank juga tumbuh 78,55% (YoY) menjadi Rp9,38 miliar pada tahun lalu.
Kendati demikian, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) Hibank naik tipis 3,44% YoY menjadi Rp35,23 miliar pada 2024 dibanding Rp34,06 miliar pada 2023.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit Hibank meningkat 75,32% secara tahunan, dari Rp6,02 triliun menjadi Rp10,55 triliun. Aset bank pun tumbuh 21,92% (YoY) dari Rp14,6 menjadi Rp17,80 triliun.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross membaik ke level 0,81% dari 1,19%, dan NPL net turun menjadi 0,04% dari 0,14% pada periode yang sama.
Hibank juga menghimpun simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp12,64 triliun, tumbuh 33,09% dari Rp9,5 triliun. Kontribusi utama berasal dari giro yang naik 72,49% menjadi Rp4,43 triliun, meskipun tabungan turun 14,18% (YoY) ke level Rp839,85 miliar.
Baca Juga
Dengan demikian, dana murah atau current account saving account (CASA) naik menjadi Rp5,27 triliun, dengan komposisi CASA mencapai 37,31% dari total DPK.
Terkait rasio kinerja lainnya, net interest margin (NIM) Hibank sedikit tergerus menjadi 4,36% dari 4,46%. Return on asset (ROA) pun turun ke level 1,05% dari 1,29%, selagi return on equity (ROE) justru naik menjadi 3,11% dari sebelumnya 2,98%.