Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Investasi 2024 Tertekan, Asuransi Pertalife Beberkan Strategi Tahun Ini

Pendapatan investasi Pertalife Insurance pada tahun lalu mengalami penurunan 7,36% YoY menjadi Rp142,50 miliar, dibanding Rp153,61 miliar pada 2023.
Konferensi pers kinerja PT Perta Life Insurance (PertaLife) tahun buku 2024 di kantor PertaLife Insurance, Jakarta pada Senin (21/4/2025). / Bisnis-Akbar Maulana
Konferensi pers kinerja PT Perta Life Insurance (PertaLife) tahun buku 2024 di kantor PertaLife Insurance, Jakarta pada Senin (21/4/2025). / Bisnis-Akbar Maulana

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi jiwa PT Perta Life Insurance mengembangkan tiga strategi investasi untuk mengoptimalkan kinera pada 2025.  

Direktur Keuangan & Investasi Pertalife Insurance Sigit Panilih menjabarkan fokus strategi yang dilakukan adalah optimalisasi pendaptan investasi melalui strategi alokasi aset berdasarkan kondisi ekonomi dan pasar.

"Kami ada komite investasi yang melakukan evaluasi dan monitoring tiap bulan. Kita evaluasi seperti apa kondisi pasar, apakah masiha cukup bagus investasi di saham atau tetap menempatkan banyak portofolio SBN atau obligasi korporasi. Jadi strategi kami akan tetap melihat hasil monitoring dan evaluasi secara berkala. Ini yang menjadi fleksibilitas di Pertalife," jelasnya dalam konferensi pers di kantor Pertalife Insurance, Jakarta, Senin (21/4/2025).

Strategi ini diikuti pengelolaan berbasis aset dan liabilitas manajemen (ALMA) dalam rangka matching yield dan durasi klaim jatuh tempo. Langkah selanjutnya yang diterapkan yakni dengan melanjutkan distressed assets dalam hal penentuan opsi dan monitoring pembayaran aset yang telah direstrukturisasi.

Sigit menyebut industri asuransi jiwa tengah menghadapi tantangan dalam penempatan dana. Tertutama dari dampak dari kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dia menyebut, tekanan ini telah terasa sejak 2024 lalu. Ini ditunjukkan dengan return on asset (ROA) perseroan pada tahun lalu mengalami penurunan menjadi 3,25% dibanding 3,68% pada periode 2023. Hal tersebut disebabkan salah satunya oleh faktor peningkatan laba perusahaan yang tidak sebesar peningkatan pertumbuhan total aset.

"Salah satu penyebabnya [ROA turun] kaitannya adalah dengan hasil investasi," ujar Sigit.

Pendapatan investasi Pertalife Insurance pada periode 2024 mengalami penurunan sebesar 7,36% YoY menjadi Rp142,50 miliar, dibanding Rp153,61 miliar pada periode 2023.

Sigit mengatakan Pertalife Insurance berharap pada 2025 iklim investasi akan membaik. Meski demikian, dia mengakui Dirinya melihat dalam tiga bulan pertama tahun ini kondisi pasar keuangan masih mengalami volatilitas yang tinggi.

"Kalau misalkan negosiasi tarif Trump bisa mencapai kesepakatan ini mungkin bisa menjadi lebih bagus lagi terutama dalam hal pengembangan hasil investasi," tegasnya.

Sementara itu, Appointed Actuary Pertalife Insurance Joko Suwaryo mengatakan bahwa 98% portofolio PertaLife Insurance adalah asuransi kumpulan yang menyasar perusahaan.

Dia menyebut, tantangan lain dari kebijakan tarif adalah kinerja bisnis calon nasabah. Pasalnya perang dagang yang dikobarkan Amerika akan berdampak pada kinerja perusahaan-perusahaan di Indonesia.

"Entah itu yang berada di Kawasan Berikat, kawasan industri yang di Cikarang, Semarang, Kendal dan sebagainya. Kalau itu terpengaruh, artinya kalau teman-teman marketing pada saat melakukan penetrasi juga akan kena dampaknya. Karena boro-boro mikirin kesejahteraan karyawannya untuk penambahan benefit karyawan, ini untuk operasional saja harus banyak berpikir ulang," kata Joko.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper