Bisnis.com, JAKARTA — Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) kian mendekat, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menunjukkan posisinya di tengah sorotan soal kapasitas pendanaan dan risiko pembiayaan.
Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara mengatakan Bank Mandiri mendukung penuh program kerakyatan tersebut, tetapi dengan catatan semua langkah tetap harus sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.
Ashidiq bilang Bank Mandiri melihat bahwa Kopdes Merah Putih bagian dari strategi memperkuat inklusi dan pemberdayaan ekonomi berbasis kerakyatan di Indonesia.
“Bank Mandiri telah terlibat aktif dalam pelatihan SDM KDKMP serta mendukung penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung operasional koperasi desa, serta bersama Himbara turut berperan dalam mendukung launching KDKMP tanggal 19 Juli 2025,” ujar Ashidiq kepada Bisnis, Sabtu (12/7/2025).
Meski demikian, Ashidiq menegaskan bahwa dukungan Bank Mandiri terhadap Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) akan terus diperluas secara terukur, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, menjaga kualitas aset, serta memastikan likuiditas tetap sejalan dengan target bisnis jangka panjang perseroan.
Head of Research Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyoroti soal kapasitas bank pelat merah untuk mendukung Koperasi Merah Putih.
Dia menilai bahwa keterlibatan bank-bank BUMN dalam program Kopdes Merah Putih merupakan peluang sekaligus tantangan. Menurutnya, keberhasilan koperasi desa sangat bergantung pada tata kelola yang profesional dan sistem pengawasan yang baik.
“Kopdes Merah Putih merupakan program nasional. Harapannya pengelolaan koperasi ini dapat dilakukan secara profesional dan menerapkan tata kelola yang baik sehingga dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan,” ujar Trioksa kepada Bisnis.
Namun, dia mengingatkan bahwa dari sisi likuiditas, bank-bank BUMN tetap perlu melakukan kajian yang cermat agar dukungan pembiayaan terhadap koperasi desa tidak mengganggu kondisi internal perbankan.
“Untuk likuiditas perlu dikaji kembali oleh bank-bank BUMN sehingga dukungan terhadap Kopdes ini juga memperhatikan kondisi likuiditas bank,” imbuhnya.
Adapun, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa koordinasi dengan bank-bank milik negara sudah dilakukan berkali-kali. “Sudah, semua kan udah koordinasi rapat, udah berkali-kali. Bank BUMN dukung dong, dukung,” kata Budi Arie, Rabu (9/7/2025).
Budi juga menjelaskan bahwa dalam rancangan landasan hukum Kopdes Merah Putih yang tengah disiapkan Kementerian Keuangan, sudah disisipkan ketentuan terkait risiko kredit maupun mitigasi jika koperasi gagal bayar.