Bisnis.com, JAKARTA—Hasil investasi industri asuransi jiwa menanjak tajam hingga 75,8% pada kuartal II tahun ini dibandingkan dengan kuarta II tahun lalu.
Hendrisman Rahim, Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan, membaiknya hasil investasi tersebut seiring dengan membaiknya kondisi pasar modal. “Sampai akhir tahun kami perkirakan akan tetap tumbuh sekitar 75%,” ujarnya usai pemaparan kinerja asuransi jiwa, Senin (1/9/2014).
Hingga Juni, perusahaan asuransi membukukan hasil investasi senilai Rp20,78 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, investasi memberikan hasil Rp11,82 triliun. Hendrisman menyebutkan angkat tersebut berdasarkan data 47 perusahaan asuransi, dari total 49 perusahaan yang tercatat menjadi anggota AAJI.
Meski tak setinggi pertumbuhan hasil investasi, total dana investasi pada kuartal kedua tahun ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 12,7%, yakni senilai Rp264,97 triliun.
Hendrisman memaparkan, dari total dana investasi tersebut, porsi terbesarnya ada pada instrumen reksadana, yakni 30%. Sementara itu, porsi saham sebesar 29%, obligasi 23,8%, dan deposito 14,7%. Sisanya, ditempatkan pada investasi penyertaan langsung.
Peningkatan jumlah investasi juga berkontribusi terhadap peningkatan total aset industri asuransi jiwa. AAJI mencatatkan pertumbuhan aset asuransi jiwa sebesar 16,1%, dari Rp257,83 triliun menjadi Rp299,22 triliun.
Sebagai gambaran, kuartal I 2014, hasil investasi industri asuransi jiwa mengalami penurunan sebesar 18% dibandingkan dengan kuartal I/2013. Menurut Hendrisman, perlambatan pada kuartal I lalu disebabkan kesibukan politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
