Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk tengah mengkaji untuk menurunkan target pertumbuhan kredit di segmen mikro seiring dampak perlambatan ekonomi yang sudah merembet ke segmen ini.
Muliadi Rahardja, Wakil Direktur Utama Bank Danamon, mengatakan perseroan masih mengamati kondisi permintaan kredit untuk menghitung besaran perubahan target. "Kelihatannya memang ada penurunan demand ya," ungkapnya di Jakarta, Kamis (25/6).
Menurut Muliadi, perlambatan permintaan kredit mikro perseroan terutama terjadi di daerah yang memiliki basis produksi komoditas. Penurunan harga komoditas membuat pertumbuhan ekonomi di beberapa daerah seperti Kalimantan dan Sumatera turut melambat.
Menurut Muliadi, di awal tahun target pertumbuhan kredit mikro melalui unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) mencapai 9%. Adapun, per Maret 2015, total portofolio DSP mencapai Rp18,2 triliun, turun 9% secara tahunan.
Bisnis mencatat, sejak 2011, pertumbuhan kredit mikro Bank Danamon tidak pernah melampaui 15%. Sejak 2012, secara konsisten pertumbuhan kredit mikro Bank Danamon mengalami penurunan. Per Desember 2014, penyaluran kredit mikro turun 5% setelah pada 2013 tumbuh 5,85%. Adapun pada 2012 pertumbuhan kredit mikro mencapai 14,63%
Untuk menjaga tingkat pertumbuhan, Bank Danamon menggelar program undian berhadiah dengan total hadiah uang tunai mencapai Rp6 miliar. Muliadi mengatakan, program undian berlangsung dengan sistem poin yang dikumpulkan oleh pengusaha mikro DSP melalui program pinjaman baru, penambahan plafon, pembayaran tepat waktu, maupun referensi nasabah baru.