Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BFI Finance Terapkan Strategi Jemput Bola dan Diversifikasi Pembiayaan

Kondisi pembiayaan yang stagnan membuat PT BFI Finance Indonesia Tbk Regional Kalimantan Timur dan Utara menerapkan diversifikasi sektor pembiayaan dan strategi jemput bola untuk mengejar target pembiayaan yang hingga saat ini baru mencapai sekitar Rp400 miliar dari target Rp700 miliar sepanjang tahun.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BALIKPAPAN-Kondisi pembiayaan yang stagnan membuat PT BFI Finance Indonesia Tbk Regional Kalimantan Timur dan Utara menerapkan diversifikasi sektor pembiayaan dan strategi jemput bola untuk mengejar target pembiayaan yang hingga saat ini baru mencapai sekitar Rp400 miliar dari target Rp700 miliar sepanjang tahun.

Regional Manager BFI Finance Kaltimra Hernandi Kusno mengatakan kondisi pembiayaan tahun ini masih relatif stabil bila dibandingkan dengan tahun lalu. Menurutnya, target pembiayaan 2015 mengalami revisi pada pertengahan tahun akibat kondisi perekonomian yang turut berimbas pada realisasi pembiayaan.

"Kompetisi di dunia finance itu sangat ketat, jadi perlu inovasi untuk menggaet nasabah. Salah satunya yang kami jalankan adalah promotion day, flyering, penetrasi ke pasar-pasar, sosialisasi, dan sebagainya. Kami buat juga program undian 'Uber Milyaran 2016'," jelasnya, Minggu (9/10/2016).

Program undian berhadiah utama satu unit mobil itu bertujuan untuk meningkatkan loyalitas dan produktifitas nasabahnya. Sebab, dengan kondisi ekonomi daerah yang tengah bergerak lambat, pihaknya tak bisa lagi menunggu nasabah datang untuk menggunakan produk-produk BFI. Cara lain yang ditempuh BFI untuk menggaet nasabah adalah dengan diversifikasi sektor pembiayaan, atau memperluas pilihan pembiayaan untuk nasabah.

Saat ini, BFI menyediakan pembiayaan untuk mobil, motor, mesin, alat berat, properti, hingga ke usaha kecil, menengah, dan mikro (UKM). Portofolio pembiayaan BFI di Kaltimra terbesar berada pada pembiayaan mobil sebesar 80%, disusul dengan pembiayaan alat berat sebesar 11%, pembiyaan properti sebesar 2%, dan sisanya tersalurkan ke sektor-sektor lain. Adapun daerah yang berkontribusi besar terhadap portofolio pembiayaan adalah Kota Balikpapan dan Samarinda.

"Pada saat industri sedang bagus-bagusnya, pembiayaan alat-alat berat pernah menjadi backbone kami, pangsanya bisa mencapai 80%. Tapi sekarang menurun seiring dengan menurunnya kegiatan industri di Kaltimra. Kami perluas sektor yang dibiayai. Mesin-mesin seperti mesin foto kopi, molding, itu juga kami biayai sekarang," tukas Hernandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper