Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2017, Wijaya Karya (WIKA) Incar Kontrak Baru Rp43,26 Triliun

Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., mengincar kontrak baru Rp43,26 triliun pada 2017 atau menurun 19,59% dibandingkan dengan perkiraan realisasi Rp53,8 triliun sampai akhir 2016.

Bisnis.com, JAKARTA--- Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., mengincar kontrak baru Rp43,26 triliun pada 2017 atau menurun 19,59% dibandingkan dengan perkiraan realisasi Rp53,8 triliun sampai akhir 2016.

Kontrak bawaan (carry over) dari 2016 sendiri sebesar Rp59,67 triliun. Dengan demikian, total kontrak yang dihadapi Wijaya Karya sebesar Rp102,93 triliun pada 2017.

Kontrak baru tersebut ditargetkan paling banyak dari sektor swasta dengan porsi 40,3%, BUMN 30% dan 29,8%. Komposisi tersebut relatif berubah dibandingkan dengan perkiraan 2016 dimana porsi swasta sebesar 59,2%, pemerintah 23,5% dan BUMN 17,3%.

Dari kontrak tersebut, perusahaan menargetkan pendapatan Rp25,74 triliun pada 2017 atau meningkat 32,8% dibandingkan dengan Rp17,29 triliun pada 2016. Penjualan dan kontrak itu ditargetkan paling banyak dari sektor infrastruktur dan bangunan sebesar Rp13,9 triliun.

Sisanya, penjualan berasal dari sektor industri Rp4,9 triliun, sektor energi dan industrial plant Rp4,6 triliun serta sisanya properti Rp2,2 triliun. Emiten berkode saham WIKA itu menargetkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,21 triliun.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Suradi mengatakan apabila dibandingkan dengan target laba bersih sepanjang 2016 sebesar Rp740 miliar maka pertumbuhan bottomline pada 2017 dapat mencapai 62%

Namun, manajemen Wijaya Karya mengubah target laba bersih sepanjang 2016 menjadi lebih tinggi sebesar Rp940 miliar. ‘’Tapi itu baru prognosa, masih perlu diaudit dulu,’’ katanya di kantor pusat perseroan, Kamis (22/12).

Berdasarkan data 5 tahun terakhir, laba bersih Wijaya Karya belum pernah mencapai di atas Rp1 triliun. Apabila target tersebut tercapai maka akan menjadi rekor tersendiri bagi perusahaan yang membukukan laba Rp284 miliar pada 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper