Bisnis.com, JAKARTA - Meski menguasai sebagian besar atau 98,75% market share industri pergadaian nasional, PT Pergadaian (Persero) tetap memiliki pesaing dalam industri keuangan tanah air.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengungkapkan tiga pesaing utama perseoran dalam menjalankan bisnis keuangan.
Pertama, perbankan, terutama melalui program kredit usaha rakyat (KUR). "Yang riil dirasakan adalah produk substitusi dari bank, terutama bank yang menyalurkan kredit yang didalamnya ada subsidi negara, atau KUR," kata Sunarso dikutip Bisnis.com, Rabu (16/5/2018).
Sunarso mengaku sulit menyaingi tingkat bunga yang ditawarkan KUR, karena relatif rendah dan disubsidi sebagian besar oleh pemerintah.
Pesaing kedua, lanjutnya, kehadiran financial technology (fintech). Sunarso bahkan menyebut, fintech berpotensi besar mengakibatkan disrupsi dalam industri keuangan nasional.
Menurut Sunarso, disrupsi tersebut akan semakin besar ditimbulkan jika sebuah perusahaan fintech mengintegrasikan beberapa platform sekaligus, seperti lending, payment, crowdfunding, dan sebagainya.
"Begitu fintech lending diintegrasikan dengan payment sistem dan lain-lain, maka dia akan mempunyai speed yang luar biasa. Itulah yang akan mendisrupsi industri keuangan kita secara keseluruhan baik yang konvensional dan syariah," jelasnya.
Ketiga, kehadiran perusahaan pergadaian swasta yang dilandasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.31/2016 tentang Usaha Pergadaian.
"Tetapi menurut saya ini [kehadiran pergadaian swasta] tidak perlu dikhawatirkan," lanjutnya.
Sebab, market share pergadaian swasta di industri pergadaian nasional per akhir 2017 hanya sebesar 1,45% saja.
